https://jakarta.times.co.id/
Berita

Ngaji Bareng Ramadan, Channel Gus Gaul dan TIMES Indonesia: Risiko Anak Kurang Pendidikan Akhlak (2)

Senin, 04 April 2022 - 08:15
Ngaji Bareng Ramadan, Channel Gus Gaul dan TIMES Indonesia: Risiko Anak Kurang Pendidikan Akhlak (2) Suasana ngaji membahas pendidikan akhlak untuk anak-anak kerjasama channel Gus Gaul dan TIMES Indonesia selama bulan Ramadan 1443 H. (Foto: Gege for TIMES Indonesia)

TIMES JAKARTA, MADIUN – Bertolak dari keprihatinan terkait adab, akhlak dan karakter anak, channel Gus Gaul pada Ramadan 1443 H kali ini ngaji membahas pentingnya pendidikan akhlak dari kecil. Dan, bekerjasama dengan TIMES Indonesia, media digital mainstream berplatform jurnalisme positif, untuk membangun ketahanan informasi masyarakat. 

Nara sumber channel Gus Gaul, Dr. H. Moh. Miftachul Choiri, MA., dosen IAIN Ponorogo menjadi pembahas utama kital Akhlaq Lil Banin selama Ramadan 1443 H kali ini. Materi selanjutnya awal, menjelaskan bagaimana bahayanya anak yang tidak memiliki akhlak terpuji. 

Dijelaskan Miftachul Choiri, jika anak tidak terdidik dengan akhlak yang baik, maka dia akan selalu membantah kepada kedua orang tua dan guru-gurunya. "Seorang anak yang buruk akhlaknya dia tidak memiliki rasa hormat kepada orang tua dan guru-gurunya. Bahkan tidak menyayangi orang yang lebih muda darinya," katanya. 

Dia mencontohkan beberapa perilaku anak yang tidak baik seperti suka berbohong, tertawa berlebihan, memaki, berkata tercela, bertengkar, mengolok-olok orang lain, sombong dan tidak mau dinasehati. 

channel-Gus-Gaul-b.jpg

"Sekarang banyak anak yang secara akademis punya prestasi, namun tidak memiliki budi pekerti baik. Saat di sekolah dia semena-mena kepada adik kelas dan menyombongkan diri serta tak mau mendengarkan nasehat bahkan parahnya lagi tak punya rasa malu berbuat seperti itu. Padahal kalau mau memuliakan orang tua di kemudian hari hidupnya akan berkah, dicintai banyak orang dan didoakan dengan kebaikan," papar Miftachul Choiri. 

Dalam ngajinya, juga dijelaskan kewajiban anak berbudi pekerti sejak kecil. Sebab belajar akhlak pada usia dini itu seperti meluruskan tangkai bunga mawar dengan mudah. Namun sebaliknya, jika belajar akhlak di usia dewasa laksana meluruskan kayu yang telanjur bengkok dan malah bisa patah. 

"Itulah pentingnya belajar akhlak sejak masih kecil. Sehingga seorang anak akan terbiasa berbudi pekerti baik saat beranjak dewasa. Ia akan dihormati semua orang dan dicintai oleh Allah SWT," ungkapnya. 

Selain itu, Miftachul Choiri juga menjelaskan dalam bab tersebut, bahwa Islam mengajarkan tentang kedisiplinan. Hal ini diterapkan dalam pembentukan karakter anak sejak dini. 

"Islam juga mengajarkan kedisiplinan. Sebagai contoh saat usia anak memasuki 7 tahun, maka orang tua wajib mengajarkan shalat dan mengingatkannya. Disiplin bukan berarti kejam. Ini harus dipahami untuk membentuk karakter di masa mendatang," tuturnya. 

Simak ulasan lengkap ngaji bareng channel YouTube Gus Gaul dan TIMES Indonesia bersama Dr. H. Moh. Miftachul Choiri MA. selama bulan suci Ramadan 1443 H yang membahas tentang pendidikan akhlak sejak anak-anak. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Bambang H Irwanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.