TIMES JAKARTA, SOLO – Muhadjir Effendy berharap duet Haidar Nashir dan Abdul Mukti tetap memimpin Muhammadiyah untuk lima tahun ke depan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia itu menilai selama satu periode kepemimpinan Haedar Nashir dan Abdul Mukti, Muhammadiyah mampu menciptakan hubungan yang harmonis baik internal maupun dengan pihak eksternal.
Selain itu Muhadjir juga menyebut dibawah kepemimpinan Haedar dan Abdul Mukti, Muhammadiyah banyak melakukan banyak terobosan.
"Kami menilai beliau berdua mampu menciptakan hubungan yang harmonis baik di pihak internal maupun eksternal. Kami juga melihat sejak duet kepemimpinan mereka banyak melakukan terobosan demi kemajuan Muhammadiyah," jelasnya pada TIMES Indonesia.
Diketahui Haedar Nashir merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah terpilih menjadi Ketua Umum Muhammadiyah pada Muktamar ke-47 Muhammadiyah Makassar Agustus 2015 lalu, ia memperoleh suara terbanyak. Dan Haedar Nashir pun resmi menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah 2015-2020.
Haedar Nashir adalah kelahiran Bandung, 28 Februari 1958. Ia bergabung dengan Muhammadiyah tahun 1983. Dengan nomor anggota 545549. Tahun itu, ia dipercaya jadi Ketua I PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Tahun 1985-1990 karirnya meningkat. Ia menduduki Deputi Kader PP Pemuda Muhammadiyah hingga Ketua Badan Pendidikan Kader dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah. Selain aktif di Muhammadiyah, ia juga bekerja jadi dosen di Program Dokter Politik Islam di Pascasarjana UMY.
Di pendidikan agama, ia sudah sejak kecil mendapatkannya. Ia pernah di Madrasah Ibtidaiyah Ciparay, Bandung. Meski pendidikan selanjutnya di SMP Muhammadiyah III dan SMAN 10 Bandung, ia juga jadi santri di Pondok Cintawana, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Lalu untuk sekolah menengah, ia melanjutkan di APMD, atau Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa di Yogyakarta dan jadi lulusan terbaik. Begitu juga dengan program pasca sarjananya. Ia berhasil lulus S2 dan S3 di UGM dengan status cum laude.
Dalam menajalankan tugasnya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, ia berdampingan dengan Abdul Mukti yang menjabat sebagai Sekretaris PP Muhammadiyah.
Abdul Mukti merupakan mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah. Pria kelahiran Kudur, 2 September 1968 itu Ia menamatkan pendidikan dasarnya di kota yang sama tahun 1986. Gelar S1 diperoleh di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada tahun 1991, jenjang selanjutnya diselesaikan di Flinders University, South Australia pada tahun 1996.
Saat ini bekerja sebagai dosen IAIN Walisongo sejak 1993 dan merupakan salah satu Advisor di The British Council London sejak 2006. Tercatat sebagai anggota Muhammadiyah sejak 1994 dengan nomor anggota 750178, pernah mejabat sebagai Sekretaris PWM Jateng periode 2000-2002, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2002-2006, dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhamamdiyah 2005-2010.
Dia juga anggota Dewan Indonesia dan Amerika Serikat pada Agama dan Pluralisme, dan masyarakat eksekutif Konferensi Asia Agama untuk Perdamaian. Abdul juga merupakan wakil sekretaris Agama Kontra Terorisme, dan sekretaris Dewan Nasional Intelektual Muslim Indonesia.
Rencananya pemilihan anggota PP Muhammadiyah akan berlangsung nanti malam mulai pukul 19.30 WIb. Tampaknya pemilihan ini tidak akan berlangsung lama karena menggunakan teknologi canggih, yakni E Votting.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Muhadjir Effendy: Duet Haidar Nashir dan Abdul Mukti Layak Dilanjutkan
Pewarta | : |
Editor | : Dhina Chahyanti |