TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) KOSGORO akan menggelar pelantikan pengurus periode 2025-2030 di Gedung Joang 45 Menteng Jakarta pada Rabu (10/9/2025) mendatang.
Organisasi yang dipimpin lagi oleh Hayono Isman tidak hanya melakukan pelantikan kepengurusan PPK KOSGORO tetapi juga termasuk pengukuhan Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) KOSGORO.
Selain pelantikan, dalam kesempatan yang sama, KOSGORO juga akan melakukan peresmian penempatan patung Mas Isman, sosok pendiri KOSGORO yang juga Pahlawan Nasional di Gedung Joang 45.
Kini, Patung Mas Isman sudah berada di Gedung Joang 45 dan dapat disaksikan oleh para pengunjung umum.
Sejarah Mas Isman
Mas Isman adalah pendiri organisasi masyarakat (Ormas) KOSGORO yang secara resmi ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 2015 lalu.
Mas Isman yang lahir pada 1 Januari 1924 di Bondowoso Jawa Timur adalah sosok yang memiliki peran penting dalam perang kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Berasal dari keluarga kalangan priyai menengah, Mas Isman bisa menempuh pendidikan di Purwokerto, Cirebon, Malang dan Surabaya. Sebagai pelajar, Mas Isman turut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah melalui Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).
Usai Perang Kemerdekaan Indonesia, Pria lulusan SESKOAD itu pernah mendapatkan tugas di Kantor Perdana Menteri Indonesia pada tahun 1956-1958 dengan pangkat Letnan Kolonel. Ia juga pernah menjadi anggota delegasi Indonesia ke PBB pada tahun 1958.
Setelah itu, Mas Isman menjadi Duta Besar dari tahun 1959-1967 di Rangoon, Bangkok dan Kairo dengan pangkat Brigjen. Tak lama setelah itu, Mas Isman berkecimpung di dunia politik dengan menjadi anggota DPR/MPR pada tahun 1978.
Sejarah juga mencatat, pasca kemerdekaan, Mas Isman sukses mendirikan KOSGORO sebagai arena perjuangan dengan membuka usaha-usaha perekonomian untuk masyarakat. Atas dedikasinya tersebut, bahkan Soekarno, Presiden Pertama RI, memberikan hadiah tanah di Jl MH Thamrin Jakarta. Di Tanah inilah, berdiri Wisma KOSGORO yang sekarang masih dalam tahap pembangunan. (*)
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Imadudin Muhammad |