https://jakarta.times.co.id/
Berita

Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Tewas Dibunuh di Teheran

Rabu, 31 Juli 2024 - 14:35
Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Tewas Dibunuh di Teheran Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh. (FOTO: Sky News)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pimpinan politik utama Hamas, Ismail Haniyeh tewas dibunuh di Teheran, Iran.

Seperti dilaporkan media pemerintah Iran, Garda Revolusi Iran menyebutkan Haniyeh dan salah satu pengawalnya "dibunuh" di ibu kota Teheran sekitar pukul 2 pagi waktu setempat.

Hamas juga mengatakan kepala politiknya Ismail Haniyeh tewas dalam "serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran".

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan "darah pemimpin Hamas yang terbunuh itu tidak akan pernah terbuang sia-sia".

Peristiwa ini terjadi kurang dari 24 jam setelah tiga orang, termasuk dua anak-anak, tewas dan 74 orang terluka dalam serangan Israel di Beirut.

Militer Israel menggambarkan serangan itu sebagai "operasi pembunuhan yang ditargetkan" terhadap seorang komandan Hizbullah .

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan Ismail Haniyeh terbunuh dalam "serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran".

Pembunuhan tersebut merupakan "tindakan pengecut yang tidak akan luput dari hukuman", demikian yang dikutip dari TV Al-Aqsa yang dikelola Hamas, mengutip pernyataan pejabat senior Hamas, Moussa Abu Marzouk.

Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru negara itu, Masoud Pezeshkian.

Garda Revolusi mengatakan penyebab kematiannya sedang diselidiki dan akan segera diumumkan.

Hamas kemudian mengatakan Haniyeh tewas dalam serangan udara dan menyalahkan Israel.

Haniyeh meninggalkan Jalur Gaza pada tahun 2019 dan sejak itu tinggal di pengasingan di Qatar.

Hingga kini tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas kematian tersebut, tetapi Israel telah bersumpah untuk membunuh Haniyeh dan para pemimpin Hamas lainnya setelah kelompok itu menyerang Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 lainnya.

Kematian Haniyeh akan menunda kemungkinan gencatan senjata

Pada awal perang di Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjelaskan, bahwa Israel akan mengejar para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada, baik di dalam maupun di luar Gaza.

Israel telah memenuhi janjinya, membunuh pemimpin sayap politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan ini merupakan pukulan besar bagi kelompok tersebut.

Haniyeh adalah wajah pragmatis Hamas.

Ia tidak terlalu keras dan bersifat militeristik dibandingkan Yayha Sinwar, yang merupakan pimpinan Hamas di Gaza dan memimpin pertempuran.

Ismail Haniyeh adalah wajah publik diplomasi Hamas di ibu kota Arab.

Dia memimpin upaya perundingan gencatan senjata di Gaza.

Dalam beberapa tahun terakhir ia bermarkas di Qatar yang menjadi tuan rumah sayap politik kelompok tersebut, tetapi telah berpindah-pindah antara Turki, Lebanon, Iran, dan Mesir.

Selain implikasi regional, ini akan memerlukan perubahan kepemimpinan di puncak Hamas.

Namun kelompok ini ahli dalam hal ini. Strukturnya memungkinkan transisi kekuasaan yang lancar.

Pembunuhan pemimpin Hamas bukanlah hal yang aneh.

Pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yasin dibunuh pada tahun 2004.

Sebulan kemudian pemimpin senior lainnya Abdel Aziz al Rantisi juga dibunuh oleh Israel.

Hanya masalah waktu sebelum jangkauan Israel meluas hingga ke kepemimpinan kelompok Hamas di Gaza seperti Ismail Haniyeh yang katanya dibunuh di Teheran, Iran ini. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.