TIMES JAKARTA, JAKARTA – Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air, Arie Setiadi Moerwanto menyampaikan imbas dari pertumbuhan populasi, standar hidup, perubahan iklim dan pandemi Covid-19 semakin menekan sumber daya air.
Hal tersebut disampaikan Arie Setiadi pada pembukaan Seminar I dengan sub tema Air dan Keuangan Inovatif dalam rangka road to The 10th World Water Forum 2024.
Arie mengatakan, secara global, tantangan yang muncul terkait Covid-19 yaitu 2 miliar orang tidak memiliki akses ke layanan air minum yang dikelola dengan aman
“2,3 miliar orang tidak memiliki fasilitas cuci tangan dasar di rumah mereka, dan 3,6 miliar orang tidak memiliki akses ke layanan sanitasi yang dikelola dengan aman,” kata Arie di Fairmont Hotel Jakarta pada Selasa (7/2/2023).
Arie juga mengungkapkan, ketika perubahan iklim memburuk, kualitas air menurun dan berpotensi menyebabkan bencana terkait air. “Ini akan menelan biaya ekonomi global hingga USD 5,6 triliun,” ungkap Arie.
Untuk itu, lanjut Arie, pembiayaan air yang inovatif menjadi sangat penting untuk memastikan akses keseluruhan terhadap air dan sanitasi untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDG).
“Pendekatan 'bisnis seperti biasa' harus ditinggalkan dan pemangku kepentingan utama perlu bekerja sama untuk meningkatkan investasi di sektor air,” ucap Arie.
Arie menjelaskan, secara lebih khusus, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang ditugaskan memimpin subtema Air dan Keuangan Inovatif ini untuk mencari solusi yang konkret dan nyata.
Arie menuturkan, skema kemitraan pemerintah dan swasta adalah solusi yang mungkin untuk mengatasi kekurangan dana dan meningkatkan kualitas infrastruktur terkait air.
“Untuk meningkatkan implementasi kemitraan pemerintah, swasta, kita harus fokus pada beberapa aspek berikut: manajemen risiko, tata kelola, pengaturan kontrak, pembiayaan, dan tarif,” tuturnya.
Suasana Seminar 1 Subtema Air dan Keuangan Inovatif. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)
Pada kesempatan itu, Arie mengundang semua pihak untuk bergabung dalam acara Kick off meeting - 1st Stakeholder Consultation Meeting of the 10th World Water Forum mendatang yang akan diselenggarakan pada 15 hingga 16 Februari 2023 di Jakarta Convention Center (JCC).
World Water Forum (WWF)
Sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10, Indonesia akan menggarap seminar dengan 6 subtema seperti: Air untuk Manusia dan Alam; Keamanan dan Kesejahteraan Air; Pengurangan dan Pengelolaan Risiko Bencana; Kerjasama dan Hidro-Diplomasi; Air dan Keuangan Inovatif; Dan Pengetahuan dan Teknologi.
Dibawah subtema Air dan Keuangan Inovatif, 3 topik utama yang akan dieksplorasi yaitu, Kemitraan Pemerintah Swasta dalam infrastruktur terkait air; Keuangan campuran; Dan Dana iklim dan air.
Sasaran yang diharapkan dari subtema ini adalah memberikan masukan tujuan dan rencana aksi pada Sub Tema Air dan Keuangan Inovatif pada Forum ke-10 sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Deklarasi Bali 2024 sebagai keluaran World Water Forum 2024.
Kegiatan side event Sub Tema Air dan Keuangan Inovatif telah disusun menjadi 2 kegiatan utama yaitu rangkaian seminar dan call for policy brief. Setiap acara akan menjadi platform yang menawarkan kesempatan bagi semua peserta untuk bergabung dan merumuskan solusi dalam pembiayaan inovatif air. (*)
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |