https://jakarta.times.co.id/
Berita

TNI Bubarkan Aksi Pembawa Bendera GAM di Lhokseumawe, Serukan Fokus Kemanusiaan

Jumat, 26 Desember 2025 - 18:09
TNI Bubarkan Aksi Pembawa Bendera GAM di Lhokseumawe, Serukan Fokus Kemanusiaan Danrem Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran bersama prajurit TNI AD saat membubarkan aksi massa pembawa bendera GAM, di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (25/12/2025). Korem Lilawangsa.

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Prajurit TNI AD Korem 011 Lilawangsa membubarkan aksi sekelompok masyarakat yang membawa dan mengibarkan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Kota Lhokseumawe, Aceh, Kamis. Dalam pembubaran tersebut, aparat turut mengamankan seorang pria yang membawa senjata api jenis pistol dan senjata tajam rencong.

Komandan Korem 011 Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran mengatakan pembubaran dilakukan saat kelompok tersebut beraksi di jalan nasional lintas Banda Aceh–Medan, tepatnya di Simpang Kandang, Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua. Aksi tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas dan memicu ketegangan di lokasi.

“Saat ini TNI membubarkan kelompok pembawa bendera GAM yang melakukan aksi di tengah jalan. Seorang pria yang membawa senjata api pistol dan rencong telah diamankan,” ujar Ali Imran.

Ia menegaskan pembubaran dilakukan tanpa kekerasan melalui pendekatan persuasif, bahkan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar. Setelah diberikan pemahaman, massa menyerahkan spanduk dan kain menyerupai bendera GAM secara sukarela, lalu membubarkan diri.

Dalam proses tersebut, seorang pria yang diduga sebagai provokator berusaha melarikan diri saat dihampiri aparat. Warga setempat kemudian membantu mengamankannya. Dari tas yang dibawanya, petugas menemukan satu pucuk pistol dan sebilah rencong. Pelaku beserta barang bukti selanjutnya diserahkan kepada pihak kepolisian.

Menanggapi peristiwa itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono mengimbau seluruh pihak menahan diri agar tidak terjadi gesekan yang dapat memperburuk situasi, terlebih Aceh tengah dilanda bencana banjir.

“Saya mengajak masyarakat menyampaikan aspirasi secara damai dan sesuai aturan, serta aparat tetap mengedepankan sikap profesional dan humanis,” kata Dave di Jakarta.

Ia menilai perbedaan ekspresi di lapangan jangan sampai mengaburkan tujuan utama, yakni keselamatan warga dan kelancaran distribusi bantuan bencana. Pemerintah pusat dan daerah diminta memperkuat komunikasi agar aspirasi tersalurkan tanpa menimbulkan ketegangan.

Senada, Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah juga mengajak seluruh pihak—TNI, Polri, GAM, dan masyarakat—untuk menjaga kekompakan serta menjauhkan sikap arogansi. Ia menyayangkan insiden tersebut terjadi di tengah kondisi masyarakat Aceh yang sedang berduka akibat bencana.

“Masyarakat Aceh sedang membutuhkan solidaritas. Mari fokus pada misi kemanusiaan dan membantu korban bencana,” ujar Fadhlullah di Banda Aceh.

Sementara itu, Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah menyebut insiden tersebut dipicu miskomunikasi. Para pihak, kata dia, telah sepakat menjaga keamanan dan ketertiban serta bersama-sama membantu penanganan banjir.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai pemerintah perlu bersikap tegas namun tetap persuasif dalam menyikapi fenomena pengibaran bendera GAM. Menurutnya, tindakan tersebut sarat unsur provokasi dan berpotensi membangkitkan trauma konflik masa lalu.

“Menjaga perdamaian Aceh berarti menutup semua ruang bagi simbol konflik masa lalu. Penegakan hukum penting untuk mencegah konflik horizontal maupun vertikal,” ujarnya.

Iwan juga mengingatkan adanya upaya memelintir narasi penanganan bencana di media sosial untuk membangun persepsi bahwa negara abai. Karena itu, ia menekankan pentingnya komunikasi publik yang jernih agar situasi tetap kondusif dan fokus kemanusiaan tetap menjadi prioritas utama.(*)

Pewarta : Antara
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.