TIMES JAKARTA, JAKARTA – Setelah menjalani Puasa Ramadan, Idul Fitri atau lebaran akan segera datang. Biasanya, momen tersebut akan diisi dengan silaturahmi antar keluarga besar dan para tetangga.
Khususnya bagi kaum muda, teror pertanyaannya "kapan nikah" menjadi hal yang menakutkan dalam momen tersebut. Apalagi mereka yang belum mendapatkan pasangan alias jomblo saat lebaran 2023.
Bisa saja, karena pertanyaan-pertanyaan tersebut, momen lebaran bisa berantakan dan tak dirasakan kebahagiaannya. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Syaifuddin mengatakan, pertanyaan "kapan nikah" yang umumnya terjadi saat silahturami dalam suasana lebaran, karena ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat dan persepsi umum mengenai simbol dewasa adalah dengan menikah tersebut.
"Namun tentu persepsi antar generasi orangtua dengan anak muda saat ini mengalami pertentangan pemahaman dan nilai, ini yang dinamakan konflik antar generasi," katanya kepada TIMES Indonesia.
Oleh karena itu, menurutnya, kaum muda ketika menjumpai kondisi yang menakutkan itu, maka hal yang bisa dilakukan adalah menyikapi dengan biasa saja. Jika sikap itu dilakukan, maka kondisinya pun akan biasa saja.
"Agar tidak mengganggu psikologis anak muda itu sendiri dan konflik yang muncul antar anak muda dengan orangtua atau pihak keluarga yang menanyakan pertanyaan nikah," ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah Saat Lebaran ala Sosiolog
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Imadudin Muhammad |