https://jakarta.times.co.id/
Berita

Jateng Jadi Contoh Industri Pengolahan Padi untuk Swasembada Pangan, Wamentan: Kualitas Beras Lebih Bagus

Minggu, 23 Maret 2025 - 07:06
Jateng Jadi Contoh Industri Pengolahan Padi untuk Swasembada Pangan, Wamentan: Kualitas Beras Lebih Bagus Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. (FOTO: ANTARA/HO-Humas Kementan)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Harvick Hasnul Qolbi, menyatakan bahwa Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dapat dijadikan sebagai contoh dalam pengembangan industri pengolahan padi.

Hal ini bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan.

"Jawa Tengah telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan sektor pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan," ujar Wamentan usai mengikuti Rapat Koordinasi Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (22/3/2025).

Kualitas Beras Jawa Tengah Lebih Unggul

Wamentan menilai, kualitas beras di Jawa Tengah lebih baik dibandingkan daerah lain. Hal ini didukung oleh efektivitas penyerapan gabah oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).

“Kualitas beras di Jateng saya kira memang lebih bagus karena orang-orangnya lebih mudah berkomunikasi, dan Bulog juga langsung turun. Saya kira Jawa Tengah menjadi percontohan industri perpadian,” tegasnya.

Meski demikian, Wamentan mengakui bahwa luas baku sawah di Jawa Tengah lebih kecil dibandingkan dengan Jawa Barat. Namun, pemerintah terus berupaya meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari dua kali panen menjadi tiga kali panen dalam setahun.

Dengan luas baku sawah kurang dari 1 juta hektare, pihaknya berupaya agar panen bisa dilakukan lebih cepat, minimal tiga kali dalam setahun.

Fokus Perbaikan Infrastruktur Irigasi

Sebagai langkah konkret, pemerintah saat ini fokus pada perbaikan infrastruktur irigasi. Anggaran sebesar Rp12 triliun telah dialokasikan untuk mengairi sekitar 2 juta hektare lahan pertanian.

Wamentan menegaskan Irigasi menjadi prioritas utama karena pertanian membutuhkan pasokan air yang cukup. "Kami ingin memastikan infrastruktur irigasi selesai dan berfungsi dengan baik,” ujarnya.

Serapan Gabah Sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP)

Wamentan juga menyoroti pentingnya penyerapan gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan. Ia mengungkapkan, realisasi pengadaan gabah di Jawa Tengah pada Maret 2023 telah mencapai 80% dari target harian.

“Alhamdulillah realisasi pengadaan gabah panen pada Maret ini, khususnya di Jawa Tengah dari target realisasinya per hari 40 ribu ton sudah terserap 31 ribu ton. Artinya ini sudah 80 persen,” ungkapnya.

Wamentan memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Bulog yang dinilai lebih responsif dan telah melakukan perbaikan signifikan dalam sistem kerjanya. Ia meminta agar setiap kendala dalam pengadaan gabah segera dilaporkan kepada pimpinan wilayah (Pinwil). “Kalau masih ada kendala juga silahkan lapor ke saya pasti akan dilakukan respon cepat,” tegasnya.

 

Pewarta : Antara
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.