TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengonfirmasi progres penyaluran bantuan sosial (bansos) triwulan IV tahun 2025 telah melampaui 90% untuk kuota tahap pertama yang mencakup 16,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

"Untuk tahap pertama ini, kami sudah menyalurkan kepada penerima bansos reguler dan BLTS. Ini sudah proses salur dan sudah 90 persen lebih," tegas Gus Yusuf, panggilan akrab menteri,  dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Proses distribusi tahap pertama dilakukan melalui dua saluran utama. PT Pos Indonesia menangani sekitar 700 ribu KPM, sementara sisanya disalurkan melalui jaringan bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).

Untuk tahap kedua yang mencakup 18,7 juta KPM baru, tim Kemensos masih melakukan proses verifikasi dan validasi data. Saat ini realisasinya telah mencapai 80%, dengan 20% sisanya masih menunggu penyelesaian sebelum diteruskan ke lembaga penyalur.

"Nah bagi penerima baru BLTS, kami memang memerlukan waktu untuk melakukan ground check karena ada dari 18,7 juta KPM baru dari DTSEN yang belum diverifikasi sebelumnya," jelas Gus Yusuf yang tampil didampingi Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

Kementerian Sosial mendapat mandat menyalurkan tiga jenis bantuan periode triwulan IV 2025: bansos reguler, Program Keluarga Harapan - sembako, dan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) dengan total kuota 35.046.783 KPM.

Proses verifikasi lapangan yang ketat menjadi prioritas utama, khususnya untuk penerima baru yang bersumber dari Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah memastikan akurasi data dan ketepatan sasaran penerima bantuan.

Kemensos menargetkan seluruh penyaluran BLTS triwulan IV dapat tuntas dalam beberapa pekan mendatang, sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga daya beli masyarakat menjelang akhir tahun melalui bantuan sosial yang tepat waktu dan tepat sasaran. (*)