TIMES JAKARTA, JAKARTA – Amerika Serikat optimistis kesepakatan gencatan senjata di Gaza tercapai dalam waktu dekat, namun Israel memerintahkan pasukannya terus meningkatkan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken menegaskan bahwa penyelesaian perjanjian sudah sangat dekat.
Utusan AS untuk Timur Tengah juga mengatakan, Presiden terpilih Donald Trump memperingatkan dampaknya akan sangat serius jika diplomasi mengenai kesepakatan itu gagal.
Media Israel melaporkan bahwa utusan Trump membahas kesepakatan tersebut dengan Menteri Urusan Strategis Israel sebelum berangkat ke Doha.
Namun Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich berbeda lagi. Seperti dilansir Al Jazeera, ia justru bersumpah akan meningkatkan genosida di Jalur Gaza.
"Kami sekarang mempersiapkan neraka dan bersiap untuk mengubah cara perang, dan kami serukan kepada pasukan untuk tidak takut terhadap pendudukan di Gaza," katanya Rabu malam di situs saluran swasta Israel Channel 7.
Menteri ekstremis yang juga ketua partai "Zionisme Religius" itu mengatakan, pihaknya sekarang sedang mempersiapkan perubahan yang sangat mendasar dalam cara pengelolaan perang di Gaza
Sampai hari ke-461 agresi Israel di Gaza terus melakukan pembantaian terhadap warga Palestina di Gaza.
Hari ini Israel tercatat membunuh sedikitnya 48 warga Palestina lewat serangannya di Jalur Gaza yang dimulai sejak fajar Rabu kemarin. Sebanyak 33 diantaranya berada di utara Jalur Gaza.
Israel mengakui bahwa 3 tentaranya juga mati akibat ledakan alat peledak dan 3 lainnya terluka, termasuk seorang perwira di Gaza utara.
Shin Bet mengumumkan bahwa mayat seorang tahanan Israel ditemukan di dalam sebuah terowongan di Rafah selatan.
Direktur Rumah Sakit Al Awda di Jalur Gaza utara, Dr. Muhammad Salha, mengatakan, pasukan pendudukan mengepung rumah sakit Al Awda dan melepaskan tembakan secara acak di sekitarnya.
Salha menambahkan dalam pesan audio kepada Al Jazeera, bahwa pasukan pendudukan membakar banyak rumah yang berdekatan dengan rumah sakit, dan ia menekankan bahwa situasinya sangat mengerikan dan pendudukan juga menghalangi datangnya obat-obatan dan bahan bakar.
Saat Salha berbicara, terdengar desingan peluru dan suara ledakan yang sangat jelas.
Koresponden Al-Jazeera, juga melaporkan, bahwa pasukan pendudukan melanjutkan operasi pemboman di sejumlah wilayah di utara, seperti kamp Nuseirat, lingkungan Al-Zaytoun, Al-Sabra, Al-Hawa, dan Al -Area Saftawi yang berdekatan dengan camp Jabalia.
Pendudukan juga terus mengebom kota Beit Hanoun dan Beit Lahia di Jalur Gaza utara, dan dua pemuda tewas dalam serangan yang menargetkan Jalan Al-Nasr di Kota Gaza.
Israel juga menargetkan Kota Gaza dengan serangkaian serangan udara terhadap berkumpulnya warga Palestina dan rumah-rumah yang dihuni, sehingga menyebabkan kematian 33 warga Palestina, semuanya tiba di Rumah Sakit Baptis dan Rumah Sakit Al-Shifa.
Antony Blinken mengatakan kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas sudah sangat dekat, dan ia berharap hal ini bisa selesai sebelum menyerahkan diplomasi AS kepada pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.
"Satu demi satu area kami serahkan, dalam beberapa kasus, ada hal-hal yang belum bisa kami selesaikan, tetapi menciptakan peluang nyata untuk memajukan berbagai hal dengan cara yang lebih baik," ujarnya Rabu saat berada di Paris untuk menghadiri sejumlah pertemuan.
Blinken juga mengatakan jika rencana pemerintahan Biden untuk gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan tidak membuahkan hasil sebelum pelantikan Trump, ia yakin rencana tersebut akan dilanjutkan sesudahnya.
"Saya yakin kesepakatan yang kami peroleh itu didasarkan pada rencana yang diajukan Presiden Biden kepada dunia," katanya. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |