TIMES JAKARTA, JAKARTA – Israel yang didukung penuh oleh Amerika Serikat kini memerangi pengungsi dan warga Palestina yang terlantar tanpa makan dan tanpa senjata apapun di Khan Yunis setelah mereka melakukan pembantaian di Jalur Gaza.
Bom-bom dan rudal, Kamis (8/5/2025) pagi tadi dijatuhkan tanpa ampun. Tenda-tenda pengungsi dan rumah-rumah warga diserang dengan rudal dan dijatuhi bom.
Tentara Israel mengebom tenda-tenda pengungsi di Khan Yunis dan beberapa wilayah permukiman pada hari Kamis, beberapa jam setelah melakukan pembantaian di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil Palestina.
Dikutip dari Al Jazeera, seorang gadis tewas dan empat lainnya terluka tadi pagi ketika peluru artileri jatuh di tenda-tenda pengungsi di daerah Al-Mawasi , sebelah barat Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan.
Seorang anak juga ditembak di kaki oleh pasukan pendudukan di dekat kamp Al-Sumoud di daerah yang sama.
Sementara itu, dua nelayan terluka oleh tembakan angkatan laut Israel di lepas pantai Khan Yunis.
Pagi ini juga, artileri Israel menargetkan daerah Batn al-Sameen di dekatnya.
Di dekat Rafah, tentara Israel melancarkan operasi pengeboman baru terhadap bangunan perumahan di kota tersebut.
Setelah dimulainya kembali agresi di Gaza pada tanggal 18 Maret 2025 lalu tentara Israel menduduki sebagian Rafah, melakukan serangan di sebelah timur Khan Yunis, dan membangun zona pendudukan antara kedua kota yang membentang ke arah barat hingga laut, yang disebut Poros Morag.
Namun, hal ini tidak mencegah perlawanan Palestina melakukan beberapa penyergapan di lingkungan Rafah dan timur Khan Yunis, dekat pagar perbatasan.
Pengeboman dan pembantaian
Dalam perkembangan lapangan lainnya, Israel melakukan pemboman udara dan artileri pagi ini di lingkungan timur Kota Gaza.
Pengeboman ini terjadi beberapa jam setelah mereka melakukan pembantaian terhadap 23 warga sipil Palestina dan mencederai 100 orang lainnya termasuk wanita dan anak-anak, menyusul dua serangan udara Israel terhadap sebuah restoran dan pasar populer di lingkungan Al-Rimal, sebelah barat Kota Gaza.
Tadi malam, Israel juga membombardir tenda yang menampung orang-orang terlantar di daerah Al-Nafaq di utara Kota Gaza, menewaskan dua warga sipil dan melukai beberapa lainnya yang dipindahkan ke Kompleks Medis Al-Shifa.
Serangan malam juga menargetkan sebuah rumah di kota Beit Lahia, utara Jalur Gaza, menewaskan lima warga Palestina, termasuk anak-anak.
Di Jalur Gaza tengah, tank-tank Israel melepaskan tembakan pagi ini di daerah timur kamp pengungsi Maghazi.
Kamp pengungsi Al-Bureij di dekatnya menyaksikan pembantaian mengerikan kemarin ketika Sekolah Abu Hamisa, yang melindungi orang-orang terlantar, dibom. Serangan itu mengakibatkan tewasnya 33 warga Palestina dan puluhan lainnya terluka.
Sumber-sumber medis mengonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa pembantaian Israel kemarin menewaskan lebih dari 100 orang, 62 di antaranya dalam serangan terhadap sebuah restoran, sebuah pasar, sebuah sekolah, dan sebuah tenda yang menampung orang-orang terlantar di Kota Gaza.
Sejak dimulainya kembali agresi di Gaza Maret lalu, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza telah mencatat lebih dari 2.500 kematian dan hampir 7.000 cedera akibat pemboman Israel.
Operasi perlawanan
Di sisi militer, operasi perlawanan Palestina mengalami eskalasi yang signifikan meskipun adanya keganasan pemboman dan serangan Israel.
Kemarin, tentara Israel mengakui bahwa empat tentaranya terluka, satu di antaranya serius, dalam ledakan alat peledak di Rafah.
Hal ini terjadi tak lama setelah Brigade Al-Qassam , sayap militer Gerakan Perlawanan Islam ( Hamas ) mengumumkan telah membunuh dan melukai pasukan Israel yang terdiri dari 10 tentara setelah memancing mereka untuk melakukan penyergapan dengan alat peledak di sebelah timur Rafah.
Brigade Qassam sebelumnya telah mengumumkan pelaksanaan tiga penyergapan di Rafah dan penyergapan lain di timur Khan Yunis.
Brigade Qassam juga baru-baru ini melakukan operasi di Beit Hanoun, utara Jalur Gaza, menewaskan dan melukai tentara Israel.
Sejak dimulainya kembali perang di Gaza tujuh minggu lalu, tentara Israel telah mengakui enam tentaranya mati dan cederanya beberapa tentara lainnya dalam operasi di Jalur Gaza.
Setelah melakukan pembantaian, Israel kini memerangi pengungsi dan warga Palestina yang terlantar tanpa makan dan tanpa senjata apapun di Khan Yunis setelah mereka melakukan pembantaian di Jalur Gaza. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |