TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ada satu sisi cerita kehidupan Noor al-Dalu, warga Palestina di Gaza yang sungguh pilu. Ia bersama suaminya menunggu mempunyai momongan selama delapan tahun, namun setelah bayinya lahir umurnya hanya empat bulan karena meninggal dunia akibat rudal Israel.
Yasser al-Dalu, nama bayi Palestina yang berumur 4 bulan itu, Jumat lalu menjadi salah satu dari 21 orang lainnya yang meninggal dalam sebuah rumah tempat berkumpulnya para pengungsi yang berlindung di Deir el-Balah.
Orang tua Yasser al-Dalu telah menunggu "kehadirannya" di dunia selama delapan tahun. “Saya berjuang keras untuk bisa memilikinya,” kata sang ibu, Noor al-Dalu, seperti diungkapkannya kepada Reuters.
Yasser al-Dalu lahir tidak lama setelah Israel menyerang Gaza tahun lalu. Namun ia hilang bersama 21 orang lainnya ketika rumah tempat mereka berlindung dihantam oleh rudal Israel pada hari Jumat.
Tubuh kecilnya ikut terbungkus kain kafan di dalam kamar mayat. Jenasah Yasser al-Dalu disatukan antara 14 jenasah anak-anak, empat perempuan, dan empat laki-laki yang meninggal dunia dalam serangan di sebuah rumah milik keluarga Mahmoud Abu Zaeiter, seorang komedian dengan 1,2 juta pengikut online.
Rumah mereka di Deir el-Balah adalah tempat Yasser dan orang tua berlindung setelah mereka meninggalkan Kota Gaza pada awal perang Oktober lalu
"Kami sedang duduk. Tiba-tiba ada ledakan dan puing-puing rumah berjatuhan menimpa kepala kami. Entah bagaimana misilnya jatuh, saya sedang menggendong anak itu, dalam pelukan saya. Saya bilang, Noor, Lihat anakmu. Saya mulai menyenggol bayi itu , dan menyentuhnya, menamparnya berharap dia bisa menangis. Tapi ternyata dia tidak menangis, dia tetap teringat," kata Rasha Abu Zaeiter, nenek Yasser al-Dalu.
Serangan udara yang dilancarkan tentara Israel di Gaza telah membunuh banyak warga sipil Palestina, termasuk di rumah komedian Mahmoud Abu Zaeiter di Deir Al-Balah itu.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf Al-Qidra, mengatakan, serangan udara Israel yang ditujukan pada perumahan di Deir Al-Balah, Gaza tengah itu menyebabkan setidaknya 22 warga Palestina meninggal di dunia, Jumat malam.
Pejabat kesehatan Palestina menambahkan, di antara korban meninggal dunia oleh rudal Israel itu adalah anggota keluarga komedian Palestina, Mahmoud Abu Zeaiter. Mahmoud Abu Zeaiter mempunyai sekitar 1,2 juta pengikut di media sosial.
Hingga kini Israel belum menyampaikan komentar apa pun mengenai upaya terbaik untuk meminimalkan kerugian warga sipil dalam peperangannya melawan militan Hamas di perkotaan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan jumlah korban meninggal dunia p mencapai 104 orang dan 160 orang terluka karena serangan Israel dalam 24 jam terakhir.
Israel mengatakan, bahwa mereka telah menyita senjata di Gaza sejak Kamis, 22 Februari 2024 dan membunuh puluhan militan Hamas.
Di kamar mayat di Rafah, jenasah sebuah keluarga, keluarganya yang lain yang luput dari serangan keji Israel berada di samping jenazah buah hati mereka yang terbunuh dalam serangan Israel Jumat malam itu.
Mereka menyentuh dan membungkus tubuh-tubuh kecil yang terbalut kain kafan itu dengan lembut.
"Kau bunuh mereka, Netanyahu! Kau bunuh anak yang tidak bersalah!" teriak Ahmed Azzam sambil mengangkat jenazah bayi laki-lakinya dalam sebuah video yang didapat pihak Reuters.
Saat itu banyak keluarga yang tengah khawatir memenuhi rumah sakit, sedangkan Deir al-Balah adalah satu dari sekian banyak daerah di Gaza yang belum terjamah Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat, 23 Februari 2024, sejak serangan Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, korban meninggal dunia akibat serangan Israel bertubi-tubi menyentuh angka 29.514 jiwa.
Israel hingga kini masih terus melancarkan serangan selama berbulan-bulan, setelah militan dari Gaza yang dikuasai Hamas menyandera 253 orang dan menghabisi nyawa 1.200 warga Israel sejak 7 Oktober 2023. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Deasy Mayasari |