TIMES JAKARTA, JAKARTA – Bahlil Lahadalia resmi dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024). Pelantikan ini menandai pergeseran Bahlil dari jabatannya sebelumnya sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang telah diembannya selama empat tahun.
Bahlil Lahadalia dilantik sebagai Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019 dan kemudian dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM pada 28 April 2021. Kini, di bawah Keputusan Presiden RI Nomor 92P Tahun 2024, Bahlil menggantikan Arifin Tasrif di posisi Menteri ESDM untuk sisa masa jabatan 2019-2024.
Dalam pelantikan yang dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, serta Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas, Bahlil mengucapkan sumpah jabatan dengan penuh khidmat.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," ujar Bahlil.
Profil Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia, yang lahir di Banda, Maluku Tengah pada 7 Agustus 1976, memiliki latar belakang sebagai pengusaha sukses dengan kepemilikan 10 perusahaan di bawah PT Rifa Capital.
Sebelum berkiprah di dunia politik, ia menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2015–2019. Kepemimpinannya di HIPMI mencerminkan kepiawaiannya dalam dunia usaha dan kemampuannya memimpin organisasi besar.
Bahlil, yang sering menyebut dirinya sebagai "orang kampung," tak hanya berjaya di dunia usaha, tetapi juga pernah berkiprah di dunia politik. Perjalanannya di ranah politik dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Golkar, di mana ia sempat menjadi kader partai tersebut.
Meski lahir di Maluku, Bahlil melanjutkan pendidikannya di Jayapura, Papua, dan meraih gelar sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay. Perjalanan hidupnya penuh dengan tantangan sejak masa kecil.
Dalam berbagai kesempatan, Bahlil sering berbagi kisah hidupnya, menggambarkan betapa pentingnya kerja keras dan determinasi.
Menaikkan Investasi
Selama masa jabatannya sebagai Menteri Investasi/BKPM, Bahlil mencatatkan berbagai prestasi signifikan. Realisasi investasi Indonesia meningkat dari Rp795 triliun pada awal kepemimpinan menjadi Rp1.418 triliun pada akhir 2023.
Di bawah kepemimpinannya, Kementerian Investasi/BKPM berhasil mencapai target investasi sebesar Rp1.650 triliun pada 2024 dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 677.623 orang.
Selama semester pertama 2024, total investasi yang tercatat telah mencapai Rp829,9 triliun, atau sekitar 50,3 persen dari target tahunan. Angka ini memberikan optimisme bahwa target tahunan Rp1.650 triliun akan tercapai.
Siapa pun yang akan melanjutkan kepemimpinan Bahlil di masa depan, hanya perlu melanjutkan momentum ini dan memastikan sisa 49,7 persen dari target tahunan dapat tercapai.
Bahlil juga memberikan perhatian khusus pada hilirisasi, sebuah strategi penting dalam meningkatkan nilai tambah dari investasi yang masuk. Pada kuartal II 2024, sektor hilirisasi mencatatkan investasi sebesar Rp105,6 triliun, yang mencakup 24,6 persen dari total realisasi investasi pada periode tersebut.
Strategi ini memastikan bahwa investasi yang masuk tidak hanya sekadar angka, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Meski banyak yang mengira Kementerian Investasi/BKPM hanya fokus pada proyek-proyek besar, Bahlil menunjukkan bahwa perhatian terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga sangat tinggi.
Selama periode Januari hingga Juni 2024, total investasi di sektor UMKM mencapai Rp127 triliun. Sektor ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dengan 4.696.618 orang mendapatkan pekerjaan dari berbagai proyek yang dijalankan.
UMKM memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, menyumbang sekitar 60 persen dari GDP dan mencakup 99 persen dari seluruh unit usaha di negara ini. Oleh karena itu, Bahlil menekankan pentingnya kolaborasi antara investor besar dan UMKM.
Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan UMKM, tetapi juga untuk memastikan bahwa investasi yang masuk dapat memberikan manfaat yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Untuk mendukung kolaborasi ini, Kementerian Investasi/BKPM telah menetapkan peraturan yang mengharuskan setiap investor yang masuk untuk bekerja sama dengan pengusaha daerah atau UMKM.
Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat sektor UMKM, yang seringkali menjadi tulang punggung ekonomi di berbagai daerah di Indonesia.
Bahlil Menjadi Menteri ESDM
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini.
Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Nanik Purwanti menyebut pelantikan Bahlil sebagai Menteri ESDM berdasarkan Keputusan Presiden Nomor Nomor 92P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
Bahlil memiliki latar belakang sebagai kader Partai Golkar dan pengusaha asal Papua yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019.
Kursi Menteri Investasi/Kepala BKPM kini diduduki oleh Rosan Roeslani yang juga dilantik oleh Presiden Jokowi pada hari ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kiprah Bahlil Lahadalia dari Menteri Investasi ke ESDM
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |