https://jakarta.times.co.id/
Berita

Ribuan Hoaks Beredar Sepanjang Januari-Juli, Separuhnya Soal Politik

Kamis, 19 September 2024 - 14:52
Ribuan Hoaks Beredar Sepanjang Januari-Juli, Separuhnya Soal Politik Ilustrasi. Hoaks Pemilu 2024

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Hasil pemantauan Komite Litbang Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) pada semester pertama 2024 menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah hoaks yang beredar di ruang digital. Dari Januari hingga Juni 2024, tercatat 2.119 hoaks, hampir dua kali lipat dibandingkan temuan pada semester yang sama pada 2023 (1.185), dan hampir mendekati total temuan sepanjang tahun, yakni 2.330 hoaks. Dari 2.119 hoaks yang terdeteksi, hampir setengahnya (48,9%) bertema politik,

Anggota Presidium Komite Litbang Mafindo, Loina Perangin-angin menuturkan, lonjakan tersebut dipicu oleh tingginya intensitas politik seputar Pemilu 2024 (Pilpres dan Pileg) serta menjelang Pilkada, yang merupakan periode rawan disinformasi.

Namun, lanjut dia, juga bisa berarti indikasi upaya pemantauan dan deteksi hoaks semakin baik, dengan lebih banyaknya hoaks yang teridentifikasi lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Yang jelas, ada potensi risiko lebih tinggi terhadap stabilitas sosial dan proses demokrasi tahun ini," ungkap Loina, dalam keterangan tertulis Mafindo yang diterima TIMES Indonesia, Kamis (19/9/2024).

Loina menjelaskan, dari 2.119 hoaks yang terdeteksi, hampir setengahnya (48,9%) bertema politik. Hal itu menunjukkan betapa rentannya ekosistem informasi politik selama tahun pemilu.

Pemantauan Mafindo juga menemukan bahwa 31,6% temuan hoaks yang beredar secara khusus mengangkat isu pemilu. Lonjakan hoaks ini mencerminkan tingginya intensitas disinformasi yang terkait dengan tahapan Pemilu 2024.

Pengaruh Hoaks Visual dan Platform Video

Sebanyak 62,9% hoaks yang ditemukan menggunakan kombinasi teks dan video, yang menunjukkan betapa efektifnya hoaks dalam format visual untuk mendukung narasi disinformasi.

TikTok dan YouTube menjadi platform utama penyebaran hoaks terkait pemilu, dengan TikTok mencatat 26,7% dan YouTube 25,4% dari total hoaks pemilu yang ditemukan. Facebook masih menjadi platform paling umum untuk penyebaran hoaks secara keseluruhan (30,4%).

‘Peralihan ini mencerminkan kekuatan konten video dalam memengaruhi opini publik dan menjadikannya fokus utama dalam strategi mitigasi disinformasi,” terang Loina.

Dia menambahkan, dengan populasi Gen Z yang semakin besar sebagai pemilih pemula dalam Pilkada 2024, pengaruh konten video di TikTok semakin menegaskan pentingnya edukasi literasi media di kalangan generasi muda.

Hoaks Sebagai Alat Manipulasi Opini Publik

Data menunjukkan bahwa hoaks terus menjadi alat utama dalam memanipulasi opini publik sepanjang tahapan Pemilu 2024. Pada Januari 2024, sekitar 33,3% hoaks berkaitan dengan dukungan terhadap capres-cawapres dan reaksi terhadap debat.

Hoaks terkait isu kecurangan juga meningkat antara Februari dan April 2024 (antara 13 sampai 22 persen), ketika tahapan krusial pemilu sedang berlangsung.

Menurut Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, dinamika isu tersebut menunjukkan bahwa hoaks beradaptasi dengan momentum. Dan juga menunjukkan bagaimana hoaks digunakan secara strategis untuk membentuk persepsi publik pada momen-momen kritis dalam proses pemilu.

Hoaks yang tersebar cenderung mengeksploitasi emosi negatif. Menurut data Mafindo, 67% dari hoaks pemilu mengandung narasi "wedge driver," yang bertujuan menjatuhkan pihak-pihak tertentu. Sementara 31% lainnya adalah tipe "pipe dream" yang berusaha mengangkat citra tertentu.

“Pola ini menunjukkan adanya strategi sistematis untuk mempengaruhi persepsi publik dengan cara yang merugikan,” kata Zek, sapaan akrab Septiaji Eko Nugroho. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.