TIMES JAKARTA, KUPANG – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT), Direktorat Jenderal Bina Marga, sedang melaksanakan proyek pembangunan Duplikasi Jembatan Liliba di Kota Kupang.

Jembatan baru ini dibangun sejajar dengan jembatan yang sudah ada, dengan harapan dapat memperbaiki arus lalu lintas dan mengurangi kemacetan di kawasan tersebut.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa konektivitas antarwilayah sangat penting untuk memperlancar pergerakan barang, jasa, dan orang. Dengan semakin baiknya konektivitas, diharapkan akan terjadi peningkatan ekonomi di daerah yang bersangkutan, yang sekaligus mendukung percepatan pembangunan.

"Pembangunan infrastruktur seperti jembatan, flyover, dan underpass akan memperbaiki akses dan lalu lintas, memberikan alternatif bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas ekonomi," ungkap Menteri Basuki.

Agustinus Junianto, Kepala BPJN NTT, menjelaskan bahwa proyek Duplikasi Jembatan Liliba termasuk dalam Program Pembangunan Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun anggaran 2023. Namun, proyek ini dibangun dengan skema multiyears untuk tahun anggaran 2023-2024.

"Pembangunan Duplikasi Jembatan Liliba dimulai pada September 2023 dan saat ini telah mencapai progres fisik sebesar 77,60%. Kami menargetkan jembatan ini selesai pada November 2024," jelas Agustinus.

Jembatan Liliba yang terletak di jalan Piet A. Tallo merupakan bagian penting dari jalur transportasi di Kota Kupang. Duplikasi jembatan ini memiliki panjang 140 meter dengan lebar 9,13 meter, menggunakan rangka baja dan plat lantai beton bertulang, serta pondasi bore pile beton bertulang berdiameter 80 cm.

Jembatan ini juga dilengkapi dua pilar dengan ketinggian masing-masing 37 meter dan 23 meter. Setelah selesai, jembatan tersebut diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Kupang, terutama pada pagi dan sore hari saat jam sekolah dan kerja.

"Jika jembatan ini selesai, diharapkan kemacetan di Kota Kupang akan berkurang. Masyarakat yang akan menuju bandara atau ke pusat kota tidak perlu khawatir terjebak macet," tambah Agustinus.

Selain itu, taman akan dibangun di sekitar jembatan, yang diharapkan dapat menjadi ikon wisata baru di Kota Kupang. (*)