TIMES JAKARTA, JAKARTA – Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, Minggu (18/2/2024) pagi akhirnya dibebaskan bersyarat. Ia keluar dari rumah sakit di Bangkok, tempat ia menghabiskan enam bulan menjalani hukuman karena pelanggaran terkait korupsi.
Thaksin Shinawatra terlihat mengenakan penyangga leher, selempang di lengan kecurigaan dan masker bedah di dalam salah satu mobil dalam konvoi saat meninggalkan Rumah Sakit Umum Polisi Thailand sesaat sebelum matahari terbit.
Thaksin Shinawatra keluar dari rumah sakit dengan menaiki mobil van Mercedes hitam ditemani kedua putrinya, Paetongtarn dan Pinthongta dan 25 menit kemudian mereka tiba di rumah Thaksin di Bangkok.
Sebuah spanduk buatan keluarga Thaksin Shinawatra bertuliskan "Selamat datang di rumah" dan "Kami sudah lama menunggu hari ini" terlihat terbentang di depan gerbang rumahnya.
Thaksin Shinawatra dan putri-putrinya langsung masuk ke dalam kompleks rumahnya dan tidak memberikan reaksi apa pun terhadap wartawan yang berkumpul di jalan.
Thaksin Shinawatra melakukan korupsi selama masa jabatannya dari tahun 2001 hingga 2006.Ia kemudian digulingkan melalui kudeta. Namun Thaksin Shinawatra tetap menjadi salah satu tokoh paling terpolarisasi dalam politik Thailand selama dua dekade terakhir.
Para analis yakin pendanaannya merupakan langkah menuju rekonsiliasi dengan musuh-musuhnya di kalangan konservatif Thailand, yang melihat popularitasnya dan politik populis yang kurang terbuka sebagai ancaman terhadap monarki yang dianggap sebagai landasan masyarakat Thailand.
Thaksin Shinawatra masih yakin memiliki pengaruh besar dan akan terus memimpin irama politik dari belakang layar partai untuk berkuasa yang dipimpin oleh putrinya, Paetongtarn Shinawatra.
“Namun seberapa besar kekuatan politik yang dapat ia gunakan saat ini masih belum jelas,” kata seorang profesor ilmu politik di Universitas Chulalongkorn Bangkok, Thitinan Pongsudhirak.
Hukuman delapan tahun penjara Thaksin Shinawatra diubah menjadi hanya satu tahun oleh Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn pada 1 September.
Menteri Kehakiman, Tawee Sodsong mengizinkan persetujuan izin bersyarat Thaksin pekan lalu dengan mengatakan bahwa ia (Thaksin Shinawatra) termasuk dalam kategori kompensasi yang memiliki penyakit serius, cacat atau berusia di atas 70 tahun. Thaksin saat ini berusia 74 tahun.
Thaksin Shinawatra masih diberi kewajiban melapor kepada petugas izin bersyarat setiap bulan selama sisa masa hukumannya dan kepadanya juga diwajibkan untuk melakukan perjalanan.
“Tetapi Thaksin Shinawatra tidak diharuskan memakai monitor pergelangan kaki karena usia dan kondisi kesehatannya,” kata para pejabat.
Meski demikian ia belum terbebas dari semua hambatan hukum. Pejabat Thailand mengatakan awal bulan ini mereka telah membuka kembali penyelidikan atas tuduhan pencemaran nama baik monarki yang dilakukan Thaksin Shinawatra hampir sembilan tahun yang lalu. Jika Kejaksaan Agung memutuskan untuk mendakwanya, Thaksin Shinawatra bisa ditahan lagi.
Thaksin Shinawatra tiba kembali di tanah airnya pada hari yang sama saat sekutunya, Srettha Thavisin pendatang baru di dunia politik dari partai Pheu Thai terpilih sebagai Perdana Menteri Thailand.
Hal itu sempat menambah spekulasi bahwa kedua perkembangan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan dibalik layar antara Thaksin Shinawatra dengan musuh-musuh kuatnya di kalangan militer royalis Thailand. Tetapi sekutu Thaksin Shinawatra dan pemerintah, yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai yang didukung Shinawatra, menolak menganggap hal tersebut. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Irfan Anshori |