TIMES JAKARTA, JAKARTA – Sebuah balon udara berukuran besar yang diduga milik China membuat geger AS karena dicurigai sedang mengintip situs militer Amerika Serikat di negara bagian Montana.
Montana adalah rumah bagi Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom, di mana terdapat sekitar 150 silo untuk rudal balistik antarbenua, termasuk Minuteman III yang berkemampuan nuklir.
Meski geger, namun Amerika Serikat memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon itu dengan pertimbangan keselamatan masyarakat di darat.
Pakar Keamanan Nasional AS, Glenn Carle mengatakan penerbangan balon itu membuat penasaran.
"Mereka memiliki satelit yang canggih dan tidak jelas bagi saya keuntungan intelijen apa yang bisa mereka peroleh dengan menerbangkan balon seperti ini,” kata Carle, mantan Deputi Petugas Intelijen Nasional untuk Ancaman Transnasional di CIA.
Balon pengintai China itu dicurigai telah terbang di atas udara Amerika Serikat selama beberapa hari. "Namun Pentagon telah memutuskan untuk tidak menembaknya jatuh karena takut melukai orang di darat," kata pejabat AS.
"AS mengambil langkah menahan balon itu ketika memasuki wilayah udara AS dan kemudian mengamatinya dengan pesawat militer AS yang diujicobakan," kata seorang pejabat kepada wartawan Pentagon Kamis kemarin tanpa menyebut nama.
"AS memiliki berkeyakinan tinggi bahwa itu adalah balon ketinggian milik China dan terbang di atas situs sensitif untuk mengumpulkan informasi," tambah pejabat itu.
"Pemerintah Amerika Serikat telah mendeteksi dan melacak balon pengintai udara yang sangat tinggi itu berada di atas benua Amerika Serikat sekarang," kata juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Patrick Ryder kepada wartawan.
"Balon itu saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat," ujarnya.
Dia mengatakan kegiatan pengawasan serupa telah terlihat dalam beberapa tahun terakhir.
Ia menambahkan AS telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan balon tidak mengumpulkan informasi sensitif.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, yang berada di Filipina dalam kunjungan resminya mengadakan pertemuan dengan pejabat senior Pentagon pada hari Rabu untuk membahas insiden tersebut.
Ketua DPR AS dari Partai Republik, Kevin McCarthy mengatakan dia akan meminta pengarahan "Gang of Eight", mengacu pada pengarahan keamanan nasional rahasia untuk para pemimpin kongres, dan pemimpin Republik dan Demokrat, dari komite intelijen.
Pejabat pertahanan mengatakan AS telah "melibatkan" pejabat China melalui berbagai saluran dan mengomunikasikan keseriusan masalah tersebut.
Menurut pejabat pertahanan lainnya, AS percaya satelit mata-mata China di orbit rendah Bumi mampu menawarkan kecerdasan yang serupa atau lebih baik, bahkan lebih dari yang bisa diperoleh Beijing dari balon ketinggian, yang berukuran tiga bus itu.
"Itu tidak menciptakan nilai tambah yang signifikan di atas apa yang kemungkinan besar dapat dikumpulkan oleh RRT melalui hal-hal seperti satelit di orbit rendah Bumi," tegas pejabat pertahanan senior itu lagi.
Pemerintah AS telah terlibat dengan pemerintah China baik melalui kedutaan besar China di Washington maupun misi diplomatik AS di China, menurut pejabat tersebut.
Pejabat keamanan nasional AS terus-menerus memperingatkan tentang upaya spionase China dan kehadiran balon di AS datang pada saat yang sensitif dimana Menteri Luar Negeri Antony Blinken dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Beijing dalam beberapa hari mendatang.
Perjalanan yang signifikan itu dimaksudkan untuk menindaklanjuti rencana yang sudah ada tahun lalu yakni pertemuan antara Presiden Joe Biden bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping.
Biden telah menyatakan China sebagai tantangan geopolitik Amerika yang paling penting dan persaingan antara dua negara adidaya global itu sangat ketat.
Ketegangan itu bahkan telah berkobar dalam beberapa tahun terakhir atas pulau Taiwan yang berpemerintahan sendiri, selain itu masalah lainnya adalah catatan hak asasi manusia China dan aktivitas militernya di Laut China Selatan.
Kini AS dibuat geger karena balon udara yang terbang sangat tinggi yang diduga milik China sedang melintas di atas negara bagian Montana dan dicurigai mengintip Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom, tempat 150 silo untuk rudal balistik antarbenua, termasuk Minuteman III yang berkemampuan nuklir.(*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |