https://jakarta.times.co.id/
Berita

Dokter di AS Nyatakan Negaranya Terlibat Kejahatan Israel di Gaza

Kamis, 22 Agustus 2024 - 18:30
Dokter di AS Nyatakan Negaranya Terlibat Kejahatan Israel di Gaza Seorang dokter di AS menyatakan bahwa Amerika Serikat terlibat langsung atas kejahatan Israel di Gaza.(FOTO: IRNA) 

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Seorang dokter AS, Dr. Tammy Abughanim menyatakan kejahatan Israel di Gaza itu mendapat dukungan langsung dari Washington.

Pernyataan Tammy Abughanim memperkuat keterlibatan AS dalam genosida oleh rezim Zionis itu setelah Wali Kota Chicago, Brandon Johnson juga menyatakan hal yang sama. 

Dr Tammy Abughanim adalah salah seorang anggota kelompok dokter yang berpartisipasi dalam operasi bantuan di Gaza.

Baru-baru ini ia telah kembali ke Amerika Serikat.

Saat berbicara di sela-sela Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, ia mengungkapkan bahwa rezim Israel telah melakukan kejahatan di Gaza dengan dukungan langsung dari Washington.

Dilansir media Iran, IRNA yang mengutip beberapa media asing, Dr. Tammy Abughanim menyatakan, bahwa perang Israel yang telah berlangsung lebih dari 10 bulan itu telah membuat kehidupan warga sipil di Gaza saat ini benar-benar mustahil.

Ia kemudian meminta pemerintah AS untuk memberlakukan embargo senjata terhadap rezim Zionis "demi kebaikan Palestina, demi kebaikan Amerika, demi kebaikan Israel, demi kebaikan hukum internasional dan seluruh umat manusia".

"Ketika kami mendesak embargo senjata sebagai dokter, yang kami katakan adalah kami tidak bisa melakukan pekerjaan kami saat bom berjatuhan. Kami tidak bisa melakukan pekerjaan kami saat penembak jitu Israel menargetkan anak-anak dan warga sipil. Israel telah membuat pekerjaan kami mustahil dengan dukungan langsung dari Amerika Serikat," tambah spesialis kedokteran darurat di wilayah Chicago ini.

Pidatonya yang emosional itu berulang kali digaungkan oleh sesama dokter, Dr. Feroze Sidhwa, yang menggambarkan kengerian di Gaza sebagai sesuatu yang tak terbayangkan.

"Saya berada di Gaza dari 25 Maret hingga 8 April dan menyaksikan langsung kekerasan genosida. Saya melihat kepala anak-anak hancur berkeping-keping oleh peluru yang kami bayar," katanya.

"Tidak hanya sekali, tidak dua kali, tetapi secara harfiah, setiap hari. Saya melihat penghancuran yang keterlaluan dan sistematis di seluruh kota Khan Younis. Jika ada satu ruangan di kota itu yang masih berdinding empat, saya tidak bisa memberi tahu anda dimana itu," kata Sidhwa lagi.

Kelompok hak asasi internasional serta lembaga bantuan yang bekerja di lapangan di Gaza telah berulang kali menuduh Amerika Serikat sebagai kaki tangan genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza melalui aliran bantuan keuangan dan militer Washington kepada rezim Zionis.

Mesir Skeptis

Sementara itu mediator utama, Mesir, skeptis bahwa gencatan senjata akan tercapai karena banyaknya permintaan dari pihak Israel diantaranya tidak mau menarik pasukannya sepenuhnya dari Gaza.

Bahkan dengan narsis-nya, Israel berkeinginan tetap "menancapkan" tentaranya di dua koridor strategis di Gaza, yakni koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir dan koridor timur-barat Netzarim di seluruh wilayah tersebut

Mesir skeptis bahwa terhadap usulan gencatan senjata Gaza karena seiring munculnya lebih banyak rincian permintaan dari Israel.

Mesir, seperti dilansir AP menyatakan skeptisisme pada hari Rabu tentang proposal yang dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan dalam perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas karena lebih banyak rincian muncul sehari sebelum negosiasi diharapkan dilanjutkan di Kairo.

Tantangan seputar apa yang disebut proposal penghubung tersebut tampaknya merusak optimisme terhadap kesepakatan yang akan segera tercapai yang digembar-gemborkan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam kunjungan terakhirnya ke Timur Tengah minggu beberapa hari terakhir ini.

Upaya diplomatik telah berlipat ganda karena kekhawatiran tumbuh akan perang regional yang lebih luas setelah pembunuhan yang ditargetkan baru-baru ini terhadap para pemimpin kelompok militan Hamas dan Hizbullah, yang keduanya ditimpakan pada Israel sebagai pelakunya dan ancaman pembalasan.

Presiden Joe Biden juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu, dan menekankan urgensi mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

Pejabat di Mesir, dalam peran uniknya sebagai mediator dan pihak yang terdampak karena berbatasan dengan Gaza, mengatakan kepada The Associated Press bahwa Hamas tidak akan menyetujui proposal jembatan tersebut karena sejumlah alasan.

Selain kekhawatiran yang telah lama ada mengenai apakah kesepakatan tersebut benar-benar akan menarik pasukan Israel dari Gaza dan mengakhiri perang atau tidak.

Seorang pejabat Mesir yang mengetahui langsung negosiasi tersebut mengatakan bahwa proposal penjembatanan tersebut mensyaratkan pelaksanaan tahap pertama kesepakatan, yang mengharuskan Hamas membebaskan sandera sipil paling rentan yang ditangkap dalam serangannya pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang.

Para pihak selama tahap pertama akan disusul dengan menegosiasikan tahap kedua dan ketiga tanpa "jaminan" dari Israel atau mediator kepada Hamas.

"Amerika menawarkan janji, bukan jaminan," kata pejabat itu. "Hamas tidak akan menerima ini, karena ini berarti Hamas akan membebaskan sandera sipil sebagai imbalan atas jeda pertempuran selama enam minggu tanpa jaminan adanya gencatan senjata permanen yang dinegosiasikan," tambah pejabat Mesir itu.

Ia juga mengatakan usulan tersebut tidak secara jelas menyebutkan Israel akan menarik pasukannya dari dua koridor strategis di Gaza , koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir dan koridor timur-barat Netzarim di seluruh wilayah tersebut.

Israel hanya menawarkan pengurangan pasukannya di koridor Philadelphia, dengan "janji" untuk menarik diri dari wilayah tersebut," katanya.

“Ini tentu saja tidak bisa diterima oleh kami, apalagi oleh Hamas,” kata pejabat Mesir itu lagi.

Seorang pejabat Mesir lainnya, yang diberi pengarahan tentang perkembangan terakhir dalam negosiasi, mengatakan hanya ada sedikit peluang untuk mencapai terobosan karena Israel menolak berkomitmen untuk menarik diri sepenuhnya dari Gaza dalam tahap kedua kesepakatan tersebut.

Pejabat tersebut mengatakan Israel juga bersikeras mempertahankan pasukannya di koridor Philadelphia dan ngotot melakukan pengendalian penuh atas koridor Netzarim.

Ia juga mengatakan Mesir telah memberi tahu Amerika Serikat dan Israel, bahwa mereka tidak akan membuka kembali penyeberangan Rafah ke Gaza, titik masuk penting bagi bantuan kemanusiaan.

Terbaru, seorang dokter Amerika Serikat, Dr. Tammy Abughanim menyatakan, bahwa kejahatan Israel di Gaza itu mendapat dukungan langsung dari Washington.

 

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.