https://jakarta.times.co.id/
Berita

Hidupkan Semangat Kebersamaan Jakarta American Jeep lewat Film Satu Cinta dan Rasa

Selasa, 25 November 2025 - 09:15
Hidupkan Semangat Kebersamaan Jakarta  American Jeep lewat Film Satu Cinta dan Rasa Sutradara Chiska Doppert bersama pemain JAJ dan kru saat break di hutan Karet Rumpin Bogor. (Foto: Fadli Rizal for TIMES Indonesia)

TIMES JAKARTA – Sutradara Chiska Doppert kali ini hadir dengan karya yang berbeda. Bukan film arus utama, melainkan sebuah film komunitas yang lahir dari energi kebersamaan Jakarta American Jeep (JAJ). Dalam wawancara khusus bersama TIMES Indonesia, Selasa (25/11/2025), Chiska membagikan perjalanan kreatifnya menggarap film Satu Cinta dan Rasa, sebuah dokumentasi sinematik tentang solidaritas, nasionalisme, dan cinta pada sesama yang lahir dari komunitas jeep.

Film Satu Cinta dan Rasa Mengangkat Cerita Apa?

Chiska menjelaskan bahwa film ini berangkat dari perjalanan touring dan offroad komunitas JAJ menuju puncak gunung untuk mengibarkan bendera Merah Putih pada Hari Pahlawan.

“Perjalanan itu bukan hanya soal lumpur dan tanjakan,” ujarnya. Di dalamnya ada konflik, tawa, interaksi lintas generasi, serta rasa cinta terhadap Indonesia. Film ini ingin menunjukkan bahwa semangat kepahlawanan bisa tumbuh dari solidaritas sederhana para sahabat di jalanan.

Semua Pemain Adalah Anggota Komunitas Jeep (JAJ)

Film-Satu-Cinta-dan-Rasa-2.jpgChiska Doppert (Sutradara),  Wawan Wood (Produser), Eko Marabunta (Ketua JAJ) dan pemain JAJ senior, angkatan 41 dan 42 di Gunung Salak  persiapan shooting. (Foto: Fadli Rizal for TIMES Indonesia)

Tidak ada aktor profesional dalam film ini. Seluruh pemeran adalah anggota JAJ yang terbagi dalam tiga generasi.

Angkatan 41: Hanafi, Wawan Wood, Marjuki, Rahmat Haryanto, Mamo, Pao-Pao, Buddy, Joko Raharjo, dan Andry guru. Mereka menjadi wajah generasi tangguh yang penuh humor dan pengalaman.

Generasi Muda: Thyo, Aisah, Luna, Richard, Aida, dan Fhai. Mereka membawa energi baru dan perspektif digital ke komunitas.

Pemain Senior: Om Hendro, Om Saptono, Om Rahmat Wil, Ibu Indira, Om Mulyo Aji (Ketua PPAJI Pusat), Om Eko (Ketua JAJ), Om Andi (Wakil Ketua JAJ), Om Rohmad, Om Boim, Om Sirait, Om Daniel, Om Robert, Ade dan lainnya 

Mereka menjadi simbol nilai kebijaksanaan dan persaudaraan. “Justru karena mereka bukan aktor, film ini terasa hangat dan otentik,” kata Chiska.

Tantangan Terbesar: Bekerja di Medan Asli Offroad

Proses syuting dilakukan di jalur offroad sungguhan. Lumpur, tanjakan curam, cuaca tak menentu, hingga sinyal yang hilang-timbul menjadi tantangan utama di lapangan.

Namun ada tantangan lain: menyatukan ritme antara komunitas jeep dan tim film.
“Mereka fokus ke kendaraan, bukan ke blocking kamera,” tutur Chiska Doppert.

Adaptasi tempo pun menjadi kunci. Namun, kekacauan kecil di lapangan justru melahirkan banyak momen natural yang kini menjadi kekuatan film tersebut.

Tujuan Besar Film Ini

Film-Satu-Cinta-dan-Rasa-3.jpgChiska Doppert bersama Wawan Wood (Produser) di Gunung Salak, salah satu lokasi shooting Satu Cinta & Rasa. (Foto: Fadli Rizal for TIMES Indonesia)

Chiska menegaskan bahwa film tersebut ingin menonjolkan semangat persaudaraan, gotong royong, dan cinta tanah air yang lahir dari komunitas nyata.

“Kami ingin generasi muda melihat bahwa kepahlawanan tidak selalu berwujud besar. Kadang hanya lewat aksi kecil seperti saling bantu di tengah hujan dan lumpur.”

Selain itu, film ini juga menjadi arsip visual sejarah JAJ sebagai komunitas yang solid dan inspiratif.

Alasan Chiska Mau Menyutradarai Film Komunitas

Sebagai sutradara layar lebar, Chiska mengaku tidak ragu terjun dalam film komunitas. Baginya, film adalah cara menjaga nilai kemanusiaan.

“JAJ punya energi yang tulus dan cerita nyata. Itu sesuatu yang jarang saya temukan di produksi besar,” katanya.

Dia justru merasa terhormat dapat membantu komunitas ini menghadirkan kisah mereka ke layar.

*Tentang Wawan Wood : Produser yang Mau Belajar dan Terjun Langsung*

Chiska memuji semangat Wawan Wood yang menjadi produser sekaligus anggota aktif JAJ Angkatan 41/330.

“Dia benar-benar terjun dari awal. Dari koordinasi jeep, lokasi syuting, logistik, hingga proses kreatif,” ungkapnya.

Chiska Doppert melihat Wawan Wood memiliki visi besar, bahwa komunitas seperti JAJ bisa menghasilkan karya audiovisual yang kuat. Ia juga mengapresiasi upaya Wawan wood belajar film melalui berbagai kegiatan di Jogjakarta, Malang, Bandung, hingga Madiun. Karena kita sering satu Crew di Project Film Layar Lebar yang sama.

“Makanya, ketika dia mengajak saya bergabung, saya langsung yakin. Ini bukan proyek kecil-kecilan, tapi langkah besar bagi komunitas kecil untuk menjadi besar.”

Harapan Chiska untuk JAJ dan Komunitas Jeep Indonesia

Chiska berharap film ini menjadi pemantik bagi komunitas jeep di seluruh Indonesia. Ada lebih dari 60 komunitas yang tersebar di berbagai daerah, dan menurutnya, semua memiliki potensi narasi yang kuat.

“Untuk JAJ, semoga film ini menjadi simbol bahwa mereka bukan sekadar komunitas otomotif, tapi keluarga besar yang menjaga nilai kebersamaan, kemanusiaan, gotong royong, kepedulian sosial, nasionalisme, dan cinta alam.”

Dia berharap Satu Cinta dan Rasa bukan menjadi film pertama dan terakhir, tetapi pijakan awal menuju lebih banyak karya inspiratif.

Film Satu Cinta dan Rasa menjadi bukti bahwa solidaritas bisa menjadi narasi sinematik yang kuat, sekaligus pengingat bahwa cinta tanah air dapat tumbuh dari perjalanan sederhana para sahabat di jalur offroad. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Bambang H Irwanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.