TIMES JAKARTA, MALANG – Rektor Universitas Gajayana (Uniga) Kota Malang Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE, MM., membuat catatan khusus di Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni.
Menurutnya, pengamalan nilai-nilai Pancasila di lingkungan kampus harus dipahami secara komprehensif oleh civitas akademika. Sebab, Pancasila harusnya menjadi arus keutamaan di era digitalisasi ini.
Kemudian, Prof Dyah merinci implementasi setiap sila yang ada pada Pancasila. Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Penerapan sila pertama ini harus sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut para mahasiswa dan seluruh sivitas akademika.
"Bagaimana kita harus saling hormat menghormati, menghargai, menyayangi antar umat beragama bahwa kita saudara, satu keluarga besar untuk saling menjaga kerukunan, ketentraman dan saling mendukung satu sama lain dalam kehidupan nyata," katanya, Selasa (1/6/2021).
Kata dia, perbedaan akan terasa sangat indah jika masyarakat Indonesia memaknainya dengan kecintaan kepada Tuhannya.
Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Bahkan kata Prof Dyah, setiap manusia telah mempunyai aturan yang sesuai dengan tata tertib yang diterapkan.
Sebagai contoh, lanjutnya, bagaimana adab dosen kepada mahasiswa, bagaimana adab mahasiswa kepada dosen, dalam etika berkomunikasi sehingga semua aturan jelas untuk saling menjaga, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, budaya melakukan kegiatan kemanusiaan, budaya membangun sikap dan karakter untuk saling menghormati dan bekerja sama.
Ketiga, Persatuan Indonesia. Semua pihak diminta bergandengan tangan apalagi di saat situasi seperti ini yakni pandemi Covid-19. Persatuan Indonesia harus dikuatkan kembali.
"Jangan mudah untuk dipecah belah. Bila ada hal-hal yang tidak sesuai sebagai mahasiswa harus cerdas dalam menyikapi sesuatu hal, sehingga cek dulu kebenarannya," ujarnya.
Sebagai bangsa seyogyanya harus rela berkorban untuk kepentingan bersama, budaya cinta Indonesia dengan menggunakan produk-produk UMKM.
"Di sini dengan ber-Bhinneka Tunggal Ika kita bisa menunjukkan indahnya dan cantiknya Indonesia tercinta," tambahnya.
Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Poin ini mengutamakan kepentingan bersama, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, mengutamakan musyawarah untuk mencapai kebaikan bersama.
"Contoh dalam UKM-UKM yang ada di kampus-kampus sehingga pelajaran berharga di dapat dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama,
musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan dan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah tersebut yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang ada," bebernya gamblang.
Kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Menurut Rektor Uniga Malang, seluruh sivitas akademika harus membudayakan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong, bersikap adil, menghormati hak-hak orang lain.
"Budaya memberi pertolongan kepada orang lain, menghargai hasil karya saudara kita dan bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan untuk Indonesia tercinta," papar Rektor Uniga di momen Hari Lahir Pancasila tahun ini. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Ronny Wicaksono |