TIMES JAKARTA, SURABAYA – Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi menyandang gelar doktor melalui Wisuda Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) pada Minggu (22/12/2024) pagi.
Sebagai lulusan terbaik pascasarjana Unair, AHY didaulat memberikan sambutan tentang tantangan Indonesia di kancah global. AHY menyampaikan, bahwa hidup adalah sebuah universitas abadi.
"Oleh karena itu tentu gelar akademik yang patut kita syukuri hari ini harus menjadi pelecut semangat kita untuk terus haus mencari ilmu pengetahuan," katanya.
Di sisi lain, sambung Menteri AHY, zaman terus bergerak dengan cepat. Dunia hari ini juga penuh dengan tantangan sejumlah megatrends global pada abad 21.
"Baik itu tantangan geopolitik, bahkan perang dan konflik yang terjadi di sana-sini untuk memperebutkan sumber daya alam baik pangan, energi, maupun air bersih, dan juga batas-batas teritorial yang seringkali memicu ketegangan di berbagai penjuru dunia," kata AHY di depan para wisudawan wisudawati.
Hadir dalam perhelatan wisuda itu, antara lain Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hanggodo, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Rifky harsya, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Ossy Dermawan dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Terpilih Periode 2024-2029, Emil Elestianto Dardak.
Menko AHY resmi menyandang gelar doktor melalui Wisuda Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) pada Minggu (22/12/2024) pagi.(Dok.Sekkab Negara)
Dijelaskan AHY, hidup adalah sebuah perjalanan yang bukan hanya fokus pada tujuan. Ia mengajak seluruh pihak untuk selalu menyelami dan menikmati jatuh bangun dan suka duka perjalanan. Termasuk perjalanan intelektual.
Kampus Universitas Airlangga dinilai telah memberikan ilmu pengetahuan wawasan sekaligus pengalaman dan juga yang tidak kalah penting adalah network yang dibangun selama menggeluti perkuliahan di kampus ini.
"Semoga segala ilmu pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan itu bisa segera kita kontribusikan dalam dunia profesi masing-masing, dalam pengabdian kita untuk masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.
Menurut AHY, tantangan global yang juga terjadi di belahan penjuru dunia akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap Indonesia sebagai negara yang begitu kaya dengan sumber daya alam.
“Di tengah-tengah percaturan global, di tengah-tengah dinamika kawasan Indo-Pasifik Indonesia bukan hanya harus tetap eksis, tapi juga harus semakin unggul dan berdaya saing tinggi,” sebutnya.
Karena 2045 hanya tinggal 20 tahun lagi, kata dia, generasi muda hari ini tentu menjadi tulang punggung dan menjadi motor yang harus dipersiapkan dengan baik.
"Atas nama pribadi dan mewakili seluruh wisudawan-wisudawati mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para dosen, guru besar, para profesor yang selama ini telah begitu sabar, begitu inspiratif, dan terus memotivasi selama kuliah," ujarnya.
"Ruang pengabdian baru di politik tapi juga kemudian merasa bahwa tidak cukup jika kita tidak terus membekali diri dengan keilmuan, karena sekali lagi, hidup adalah universitas yang abadi. Saya selalu merasa kurang, selalu merasa ingin tahu Dan pada akhirnya saya mengambil keputusan Untuk melanjutkan studi S3 di kampus Universitas Airlangga ini,” ungkapnya.
Ia berharap setelah ini bisa membekali dalam menjalankan amanah sebagai menteri koordinator di bidang infrastruktur dan pembangunan kewilayahan membantu Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi, digitalisasi.
“Mengorkestrasi kementerian-kementerian secara khusus untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, termasuk sumber daya manusia melalui sektor pendidikan, kesehatan dan peningkatan kesejahteraan,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wisuda Pascasarjana Unair, Menko AHY Paparkan Tantangan Indonesia di Kancah Global
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Ronny Wicaksono |