TIMES JAKARTA, JAKARTA – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Ricky Perdana Gozali menegaskan bahwa masa depan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta terletak pada sektor jasa, ekonomi kreatif (ekraf), dan digital.
“Lebih dari 56 persen ekonomi Jakarta tumbuh dari sektor ini dan di sanalah masa depan Jakarta,” ujar Ricky saat membuka Jakarta Economic Forum (JEF) 2025 di Jakarta, Sabtu (25/10/2025).
Menurutnya, Jakarta tidak hanya menjadi pusat ekonomi dan keuangan nasional, tetapi juga jantung ekonomi berbasis inovasi, jasa, dan kreativitas digital. Oleh karena itu, BI menilai penguatan sektor ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi ibu kota pasca-pemindahan status administratif ke DKJ (Daerah Khusus Jakarta).
Ricky menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan II 2025 mencapai 5,18 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Sementara itu, inflasi Jakarta juga stabil di angka 2,4 persen (year on year), di bawah rata-rata inflasi nasional.
“Ini semua merupakan hasil kolaborasi seluruh pihak, baik pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, BI mencatat lonjakan signifikan dalam aktivitas ekonomi digital. Transaksi digital di Jakarta naik 183 persen, mencapai 2,24 miliar transaksi sepanjang tahun 2025. Angka tersebut mencerminkan semakin kuatnya adopsi sistem pembayaran digital seperti QRIS dalam berbagai sektor ekonomi.
Deputi Gubernur BI itu menegaskan bahwa penyelenggaraan Jakarta Economic Forum merupakan bentuk nyata dari komitmen bersama untuk menggerakkan ekonomi kota melalui aksi kolaboratif, kreativitas, dan partisipasi masyarakat.
“Forum ini menjadi momentum untuk menyuarakan optimisme ekonomi Jakarta agar tetap tangguh dan adaptif menghadapi perubahan global,” katanya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menekankan bahwa JEF 2025 bukan sekadar ruang diskusi, tetapi wadah strategis untuk merumuskan arah kebijakan ekonomi Jakarta.
Menurut Pramono, pertumbuhan ekonomi yang terus positif, inflasi terkendali, serta peningkatan investasi menjadi bukti kekuatan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
“Digitalisasi juga menjadi pilar penting dalam transformasi Jakarta, termasuk melalui implementasi digitalisasi pasar dan sistem pembayaran QRIS, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Ia berharap forum ini dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di wilayah DKI Jakarta, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |