TIMES JAKARTA, JAKARTA – Perhitungan emisi karbon, penggunaan air, dan energi listrik menjadi aspek penting dalam upaya mendukung penerapan bisnis yang ramah lingkungan berbasis Environmental, Social & Governance (ESG) demi mewujudkan konsep bisnis yang berkelanjutan.

Salah satu langkah yang diambil oleh SUN Energy adalah mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penggunaan energi terbarukan. Namun, perusahaan juga menyadari bahwa ada emisi yang tidak dapat dihindari, seperti yang dihasilkan dari aktivitas perjalanan bisnis karyawan. Untuk mengatasi hal ini, SUN Energy telah mulai mengkompensasi emisi karbon yang tidak dapat dihindari melalui praktik offsetting.

Marketing SUN Energy, Anggita Pradipta. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia) 

Group Head of Marketing SUN Energy, Anggita Pradipta menyatakan bahwa pada 2023, perusahaan telah berhasil mengompensasi sebanyak 69 ton CO2 dari sekitar 700 perjalanan bisnis yang dilakukan. Hal ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan terhadap lingkungan.

SUN Energy menjalin kerjasama dengan CarbonShare untuk mendukung upaya mitigasi emisi. Melalui kemitraan ini, CarbonShare tidak hanya membantu menghitung jejak karbon dari perjalanan bisnis SUN Energy, tetapi juga menawarkan certified carbon credits dari proyek perlindungan hutan di Indonesia.

CEO CarbonShare, Faelasufa, menyatakan bahwa kemitraan ini bukan hanya sekadar bisnis, tetapi juga komitmen untuk mengubah paradigma industri menuju praktik yang lebih ramah lingkungan. Mereka berusaha untuk mengurangi jejak karbon sekaligus mendukung proyek-proyek yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas setempat.

Mengkalkulasi Emisi Karbon

Pada Rabu (20/3/2024) lalu, Sun Energy Indonesia bersama CarbonShare mengundang media, menggelar talkshow terkait cara mengkalkulasi emisi karbon di Jakarta. Mereka diajarkan mengenai konsep dan cara menghitung emisi gas rumah kaca (GRK).

“Kita adakan talkshow ini untuk menambah ilmu pengetahuan temen-temen media juga dan kita berkolaborasi dengan CarbonSharehare,” ucap Anggita Pradipta dikutip dari keterangan persnya, Kamis (21/3/2024). 

Sun Energy Indonesia bersama CarbonShare, Anggita menegaskan komitmennya dalam mendorong solusi atas perubahan iklim, salah satunya melalui pengurangan emisi karbon di Indonesia.

“Kegiatan talkshow media kali ini sekaligus menjadi wujud impelementasi atas komitmen SUN Energy. Nah dengan adanya workshop ini jadi menambah wawasan sehingga pada saat menulis mengenai iklim dan emisi karbon menjadi lebih tercerahkan,” kata Anggita.

CEO CarbonShare Faela Sufa yang menyambut baik kolaborasi dengan SUN Energy yang sudah terjalin sejak 2022.

“Kami juga mengapresiasi inisiatif SUN Energy untuk melakukan penghitungan emisi sekaligus melakukan carbon offset,” kata Faela.

Faela berharap hadirnya CarbonShare ini dapat membantu perusahaan dalam menghitung emisi yang nantinya bisa mengurangi emisi dari tiap-tiap perusahaan tersebut.

“Kita memang punya misi untuk membantu perusahaan-perusahaan, yang memang punya niat dan effort untuk mengurangi emisi mereka, kita bantu dari mereka melakukan aksi dekarbonisasi, kita bantu untuk melakukan training hingga menghitung emisinya,” tandas Faela. (*)