TIMES JAKARTA, JAKARTA – Din Syamsuddin menyampaikan, prakarsa Muhammadiyah yang menggelar dialog publik dengan ketiga paslon capres-cawapres untuk Pilpres 2024 adalah hal positif.
Diketahui, Dialog Publik tersebut diadakan di tiga Universitas Muhammadiyah antara lain di Surakarta, Jakarta dan Surabaya. "Tentu positif untuk mengetahui pikiran mereka," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).
Walaupun demikian, kata dia, pelaksanaan Dialog Publik yang hanya menampilkan satu pasangan di masing-masing universitas itu, tidak memberi kesempatan kepada audiens untuk mengetahui distingsi antara ketiganya terhadap isu yang sama.
"Akan lebih baik jika Dialog Publik itu menampilkan ketiga paslon secara bersamaan, sehingga akan kelihatan perbedaan pikiran, cara menjawab, dan sekaligus watak/kepribadian masing-masing calon,' jelasnya mantan Ketum PP Muhammadiyah itu.
Dari cara demikian, menurutnya, akan dapat diketahui siapa calon yang tenang, rasional, emosional, bahkan temperamental.
Ia juga menyampaikan, warga Muhammadiyah tentu cukup cerdas untuk tidak terpengaruh dengan pikiran dan penampilan capres-cawapres pada saat dialog atau kampanye.
"Apalagi jika visi dan misinya disiapkan oleh Tim Kampanye," katanya.
Kata dia, warga Muhammadiyah akan memilih capres-cawapres melalui hati nurani dan akal budi dengan melihat rekam jejak dan watak. "Atau kepribadian, dan keberagamaan ibadat para calon," ujar Din Syamsuddin. (*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |