TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ramadan merupakan bulan penuh keberkahan, dan setiap malamnya memiliki keutamaan tersendiri. Pada malam ketiga Ramadan, terdapat kabar gembira bagi mereka yang menjalankan ibadah shalat Tarawih. Keutamaan Tarawih di malam ketiga, malaikat di bawah Arasy mengabarkan ampunan dosa bagi hamba yang bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Keutamaan ini dijelaskan dalam Kitab Durratun Nashihin fil Wa’zhi wal Irsyad, karya Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-Khubawi. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa pada malam ketiga Ramadan, malaikat berseru:

 وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ يُنَادِيْ مَلَكٌ مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ اِسْتَأْنِفِ الْعَمَلَ غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ

Artinya: “Mulailah melakukan amal kebaikan, maka Allah akan mengampuni dosamu yang telah lalu.”

Seruan malaikat ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk semakin giat dalam memperbanyak ibadah, terutama shalat Tarawih.

Keutamaan yang dijanjikan adalah ampunan bagi dosa-dosa yang telah lalu, sehingga setiap Muslim memiliki kesempatan untuk memulai lembaran baru dalam kehidupannya.

Momentum ini sekaligus menjadi ajakan untuk tidak menyia-nyiakan Ramadan dengan hal yang sia-sia. Dengan melaksanakan shalat Tarawih, umat Islam diajak untuk merefleksikan diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan menjauhi perbuatan maksiat.

Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan menata kembali hubungan dengan Allah SWT. Seruan malaikat di malam ketiga ini dapat menjadi motivasi kuat agar semakin semangat dalam beribadah.

Bukan hanya shalat Tarawih, berbagai amalan lain seperti membaca Alquran, bersedekah, dan berbuat baik kepada sesama juga perlu ditingkatkan. Keutamaan Ramadan begitu besar, sehingga sayang jika tidak dimanfaatkan dengan baik.

Sebagaimana pesan dalam seruan malaikat, inilah saatnya untuk memulai kembali dengan niat yang tulus. Mari jadikan malam ketiga Ramadan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan meraih ampunan Allah SWT. (*)