https://jakarta.times.co.id/
Ekonomi

Deflasi Tahunan Terjadi Pertama Kali Sejak 2000, Dipicu Diskon Tarif Listrik

Senin, 03 Maret 2025 - 14:40
Deflasi Tahunan Terjadi Pertama Kali Sejak 2000, Dipicu Diskon Tarif Listrik Warga saat mengisi token listrik prabayar. PLN memberikan diskon tarif listrik 50 persen untuk pelanggan rumah tangga. (FOTO: Antara/Agung Rajasa)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indonesia mengalami deflasi tahunan sebesar 0,09 persen pada Februari 2025. Ini menjadi pertama kalinya sejak Maret 2000, di mana deflasi tahunan terakhir tercatat sebesar 1,10 persen.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyebut bahwa deflasi kali ini dipengaruhi oleh diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pelanggan PLN dengan daya 2.200 VA ke bawah, yang diberikan untuk pemakaian Januari dan Februari 2025.

"Deflasi ini terutama disebabkan oleh komponen harga yang diatur pemerintah, yang mengalami penurunan sebesar 9,02 persen year-on-year (yoy), memberikan andil sebesar 1,77 persen terhadap deflasi," ujar Amalia di Jakarta, Senin (3/3/2025).

Daya Beli Masyarakat Tetap Terjaga

Meski secara keseluruhan terjadi deflasi, komponen inti yang mencerminkan daya beli masyarakat masih mencatatkan inflasi sebesar 2,48 persen yoy, dengan kontribusi 1,58 persen terhadap inflasi tahunan.

"Komponen inti menjadi indikator daya beli masyarakat. Selama komponen ini masih mencatat inflasi, berarti daya beli masih relatif stabil," jelas Amalia.

Beberapa komoditas pangan dan tembakau juga masih mengalami inflasi tahunan, termasuk cabai rawit, bawang putih, bawang merah, ikan segar, minyak goreng, kopi bubuk, serta sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SKM).

Deflasi Bulanan dan Penurunan IHK

Secara bulanan (month-to-month/mtm), Indonesia juga mengalami deflasi sebesar 0,48 persen pada Februari 2025. Indeks Harga Konsumen (IHK) turun dari 105,99 pada Januari 2025 menjadi 105,48 pada Februari 2025.

Secara tahun kalender (year-to-date/ytd), deflasi tercatat sebesar 1,24 persen, menandakan tekanan harga masih berada dalam tren menurun.

Pemerintah diperkirakan akan terus memantau dinamika harga dan daya beli masyarakat untuk memastikan stabilitas ekonomi tetap terjaga di tengah perubahan harga global dan kebijakan fiskal domestik.(*)

Pewarta : Antara
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.