TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memperkuat program digitalisasi pendidikan di Indonesia. Sebanyak 64.072 Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital telah disalurkan ke berbagai sekolah di seluruh Tanah Air.
Perangkat ini menjadi media pembelajaran modern yang dirancang untuk menciptakan suasana belajar lebih interaktif, kolaboratif, dan relevan dengan perkembangan teknologi digital saat ini.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menargetkan pada tahun 2029 setiap sekolah akan memiliki enam unit IFP yang berfungsi untuk mendukung proses pembelajaran digital.
“Tahun berikutnya dua (2027–2029). Jadi, dalam rentang waktu lima tahun diharapkan sudah ada enam IFP di masing-masing sekolah,” ujar Abdul Mu’ti di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
IFP Didorong untuk Sekolah di Wilayah 3T
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ulhaq, menjelaskan bahwa pengadaan IFP merupakan bagian penting dari kebijakan nasional untuk mempercepat digitalisasi pendidikan.
Rencananya, mulai tahun 2026 IFP akan ditambah ke sekolah-sekolah, terutama yang berada di wilayah terluar, tertinggal, dan terdalam (3T).
“Dalam rapat kabinet tadi sore, Presiden meminta agar jumlah IFP ditambah tahun depan agar lebih banyak sekolah, termasuk di wilayah 3T, bisa menikmati pembelajaran digital yang setara,” kata Fajar, Selasa (21/10/2025).
Mendukung Deep Learning dan Platform Rumah Pendidikan
Menurut Fajar, IFP tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu mengajar digital, tetapi juga mendukung konsep deep learning atau pembelajaran mendalam.
Perangkat ini nantinya akan terintegrasi dengan platform Rumah Pendidikan, sebuah sistem pembelajaran nasional yang memuat materi belajar, portal data, dan alat kolaborasi guru serta siswa.
“Rumah Pendidikan bisa diunduh di perangkat masing-masing. Kontennya sudah dikurasi dan menjadi ‘otak’ IFP. Dua platform ini saling melengkapi, membentuk super apps pembelajaran nasional,” jelas Fajar.
Selain itu, Kemendikdasmen juga menyiapkan infrastruktur pendukung digitalisasi seperti internet satelit dan panel surya, yang disediakan oleh PLN untuk sekolah-sekolah di wilayah minim akses listrik.
“Bapak Presiden menegaskan agar setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses teknologi dan ilmu pengetahuan. Digitalisasi pendidikan adalah jalan menuju keadilan sosial dan generasi unggul masa depan,” kata Fajar menambahkan.
Target Penyebaran IFP di Sekolah
Berdasarkan data per 22 Oktober 2025, dari total 64.072 IFP yang telah dikirimkan, sebanyak 54.578 perangkat sudah diinstal dan siap digunakan untuk proses belajar mengajar.
Program ini menargetkan 288.865 sekolah sebagai penerima perangkat digital, terdiri atas 64.191 PAUD, 149.268 SD, 43.520 SMP, ,14.829 SMA, 11.697 SMK,,2.360 SLB, 3.000 SKB dan PKBM.
Dengan distribusi yang terus meluas hingga 2029, pemerintah berharap semua sekolah di Indonesia dapat merasakan transformasi digital yang menyeluruh.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 64 Ribu Papan Interaktif Digital, Kemendikdasmen Percepat Digitalisasi Pendidikan Nasional
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |