TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, menargetkan seluruh desa di tanah air telah teraliri listrik paling lambat pada tahun 2030. Target ambisius ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
"Ditargetkan oleh Bapak Presiden kepada kami bahwa tidak ada lagi desa yang tidak dapat listrik pada 2029-2030," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/10/2025).
Untuk mewujudkan target tersebut, pemerintah memprioritaskan pembangunan jaringan listrik di desa dan dusun yang hingga kini belum mendapatkan akses. Pada tahun 2025 saja, lebih dari 1.100 desa sedang dalam proses pemasangan jaringan listrik baru. Dari total sekitar 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum berlistrik, sekitar 250 ribu rumah tangga ditargetkan segera menikmati aliran listrik.
"Tahun ini kita sekarang lagi pasang 1.100 lebih desa kemudian 250 ribu rumah yang belum ada listrik yang mau dipasang," ucap Bahlil.
Program percepatan elektrifikasi ini akan berlanjut pada 2026 dengan menambahkan jangkauan ke 1.000 hingga 2.000 desa baru. Upaya ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), sekaligus mendukung digitalisasi pendidikan di pedalaman.
Dalam implementasinya, pemerintah menggunakan dua pendekatan: penyambungan ke jaringan PLN yang ada dan pemasangan panel surya. Strategi paralel ini tidak hanya memperluas akses listrik, tetapi juga sekaligus mendorong transisi energi bersih. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Target Presiden Prabowo: Semua Desa di Indonesia Teraliri Listrik pada 2030
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |