TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kementerian Agama RI (Kemenag) terus mengembangkan Aplikasi Quran Kemenag versi Android dengan menambahkan fitur Alquran Isyarat 30 juz dan Terjemahan Alquran Bahasa Daerah.

Kedua fitur ini merupakan hasil pengembangan dari Quran Kemenag Android versi 2.4 RC1 oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ), Balitbang, dan Diklat, Kementerian Agama.

Alquran Isyarat dikembangkan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW), sesuai dengan amanah UU Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Pasal 14 C dalam UU tersebut mengatur bahwa penyandang disabilitas memiliki hak untuk mendapatkan kitab suci dan lektur keagamaan lainnya yang mudah diakses sesuai dengan kebutuhan mereka.

Abdul Aziz Shidqi, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, mengungkapkan, pihaknya telah menyempurnakan versi sebelumnya. "Kini Alquran isyarat sudah tersedia untuk 30 juz. Bagi pengguna Quran Kemenag Android, tinggal mengupdate aplikasi di Play Store. Fitur ini juga akan segera tersedia pada Pusaka SuperApps Kementerian Agama," katanya.

Aziz juga menambahkan, bisa jadi Alquran isyarat 30 juz dalam Quran Kemenag Android ini adalah yang pertama ada di dunia. Namun, yang lebih penting dari itu adalah penunaian amanah UU No. 08/2016 dan upaya memudahkan teman-teman Tuli mempelajari Al-Qur'an, di manapun mereka berada.

Selain itu, Quran Kemenag Android juga telah menyajikan terjemahan Alquran Bahasa Daerah. Tahun ini, dua versi terjemahan telah disajikan, yaitu Bahasa Sunda dan Bahasa Mandar. "Ke depan, kami akan berupaya menambahkan terjemahan dalam bahasa daerah lainnya," ungkap Aziz.

Terjemahan Alquran Bahasa Daerah ini merupakan hasil kajian dari Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi. "Untuk mengakses fitur terjemahan ini dalam Quran Kemenag, pengguna bisa memilihnya melalui menu pengaturan," tambah Aziz.

Dengan tambahan fitur Alquran Isyarat 30 juz dan Terjemahan Alquran Bahasa Daerah dalam Aplikasi Quran Kemenag versi Android, Kemenag berharap dapat memudahkan akses dan pemahaman terhadap Alquran bagi semua kalangan, termasuk Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara. Fitur ini merupakan langkah konkret dalam melaksanakan amanah UU No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, serta menjunjung tinggi nilai inklusi dan keberagaman dalam penggunaan teknologi. (*)