https://jakarta.times.co.id/
Berita

SOP Diperketat: PPI Dunia Sikapi Kematian Mahasiswa Indonesia di Belanda

Sabtu, 13 September 2025 - 15:22
SOP Diperketat: PPI Dunia Sikapi Kematian Mahasiswa Indonesia di Belanda Koordinator PPI Dunia 2025-2026, Andika Ibrahim Nasution. (Foto: Andika Ibrahim)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Perhimpunan Pelajar Indonesia atau PPI Dunia menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya seorang mahasiswa Indonesia di Belanda baru-baru ini. Kejadian tragis ini menjadi pengingat serius akan pentingnya keselamatan dan perlindungan bagi seluruh pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri.

Koordinator PPI Dunia 2025–2026, Andika Ibrahim Nasution, menegaskan bahwa kasus tersebut tidak boleh dianggap sepele.

“Kejadian ini adalah pengingat pahit bagi kita semua akan pentingnya keselamatan dan perlindungan bagi pelajar Indonesia di luar negeri. Ini merupakan isu yang sangat serius dan tidak boleh terulang lagi,” ujarnya (13/9/2025).

Langkah Proaktif: SOP dan Advokasi

Di bawah kepemimpinannya, PPI Dunia berkomitmen mengambil langkah proaktif untuk mencegah peristiwa serupa. Andika menyebutkan bahwa pihaknya akan mendorong penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ketat dalam setiap bentuk kolaborasi atau kerja sama dengan pihak eksternal.

Hal tersebut termasuk kunjungan kerja pejabat. "SOP tersebut akan mencakup aspek keselamatan, perlindungan hukum, hingga asuransi bagi pelajar yang terlibat," tambahnya.

Selain itu, PPI Dunia juga akan memperkuat peran advokasi sebagai jembatan komunikasi antara pelajar dan pemerintah. "Tujuannya agar suara mahasiswa Indonesia di luar negeri benar-benar terdengar dan kebutuhan perlindungan mereka dapat terpenuhi," jelasnya.

RUU Perlindungan Pelajar

Dalam konteks ini, Andika menekankan dukungannya terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pelajar. Baginya, regulasi tersebut sangat penting sebagai payung hukum yang memberikan kepastian perlindungan.

“RUU Perlindungan Pelajar menjadi salah satu program unggulan saya yang terangkum dalam Advokasi dan Kajian Kebijakan. PPI Dunia harus berperan aktif, bukan hanya sebagai pengamat, tetapi juga penyumbang solusi konstruktif,” tegasnya.

Tanggapan Mantan Koordinator PPI Dunia

Kasus meninggalnya mahasiswa di Belanda menjadi titik refleksi bersama bagi para anggota PPI Dunia beserta mantan alumni.

Mantan Koordinator PPI Dunia 2020–2021, Choirul Anam, menilai kematian mahasiswa Indonesia di Austria menjadi alarm keras bagi negara. Dirinya mendesak Pemerintah dan DPR segera membahas RUU Perlindungan Pelajar Indonesia di Luar Negeri.

“RUU ini bukan hanya soal evakuasi, tetapi juga perlindungan dari eksploitasi, diskriminasi, hingga kepastian studi,” tegasnya. Anam menambahkan, tanpa regulasi yang jelas, kasus demi kasus akan terus terjadi.

“Mahasiswa di luar negeri adalah aset bangsa yang harus dijaga demi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Dengan sikap tegas dan arah kebijakan yang jelas, PPI Dunia ingin membuktikan bahwa mereka bukan hanya wadah kegiatan akademik, tetapi juga pelindung nyata bagi pelajar Indonesia di ranah global. (*)

Pewarta : Khodijah Siti
Editor : Khodijah Siti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.