TIMES JAKARTA, JAKARTA – Paul Trenerry selaku perwakilan FIP Group Australia, perusahaan yang menyediakan tenaga kerja di Australia mengatakan, Negeri Kanguru merupakan negara kedua setelah Kanada yang melakukan banyak permintaan pekerja.
Menurut Paul Trenerry, hingga tahun 2026 atau 2027 mendatang, negara Australia membutuhkan pekerja sebanyak 1.2 juta orang.
Paul mengatakan, untuk bekerja di Australia yang diperlukan adalah kemampuan atau skill dan bahasa (Inggris) untuk berkomunikasi.
"Banyak skill dan banyak pengalaman itu tidak bagus. Semua kemampuan dan pengalaman kerja harus jelas dan harus memiliki pengalaman minimal 3 tahun di posisi yang sama dalam waktu 5 tahun," ucap Paul dalam Seminar Bisnis Working in Australia, Kamis (8/9/2022).
Paul Trenerry (kanan) dalam kegiatan seminar. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)
Dalam seminar yang diselenggarakan Bina Mandiri Global di Jakarta Design Center, terpantau antusias para peserta hadir cukup baik. Salah satu pesertanya yaitu Putri Amelia.
Putri Amelia mengaku senang mengikuti seminar tersebut sehingga dapat informasi yang jelas dan dapat mempersiapkan diri sebelum berangkat ke Australia.
"Banyak hal penting yang disampaikan di antaranya harus memiliki skill sebelum berangkat ke Australia," tandas Lia sapaan akrabnya usai seminar bisnis working in Australia. (*)
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Ronny Wicaksono |