https://jakarta.times.co.id/
Berita

Kisah Ridwan Saidi, Besar di HMI Hingga Konflik dengan Ahmad Dhani

Minggu, 25 Desember 2022 - 11:33
Kisah Ridwan Saidi, Besar di HMI Hingga Konflik dengan Ahmad Dhani Ridwan Saidi meninggal dunia pada Minggu (25/12/2022). (Foto: Kompas)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pengamat Budaya Betawi, Ridwan Saidi meninggal dunia pada Minggu (25/12/2022) sekira pukul 08.00 WIB. Dia meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Tangerang Selatan pada usia 80 tahun.

“Mohon dimaafkan atas kekhilafan almarhum semasa hidup. Semoga Bapak Ridwan Saidi rahimahullah husnul khatimah. Aamiin Allahumma aamiin,” ujar pihak keluarga dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini jenazah Ridwan Saidi disemayamkan di rumah duka Jalan Merak II blok N3 31 Bintaro Jaya 1, Jakarta.

Tentang Ridwan Saidi Muda

Ridwan-Saidi-b.jpg

Kisah Ridwan Saidi bermula saat dia lahir di Jakarta 2 Juli 1942. Ia menempuh jenjang pendidikan kuliah di Fakultas Publistik Universitas Padjadjaran pada periode 1962-1963. Namun dia tidak menyelesaikan dan kemudian pindah ke Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang dikenal FISIP) di Universitas Indonesia mulai tahun 1963.

Saat menjadi mahasiswa, Ridwan Saidi aktif dalam berbagai kegiatan. Ia pernah menjadi Kepala Staf Batalion Soeprapto Resimen Mahasiswa Arief Rahman Hakim pada tahun 1966. Kemudian pada periode 1973-1975 dia menjadi Sekretaris Jenderal Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara. Selanjutnya pada periode 1974-1976 dia juga menjadi Ketua Umum PB HMI.

Karir Politik Ridwan Saidi

Kisah Ridwan Saidi berlanjut pada bidang politik. Dia kemudian menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan pada periode 1977-1982 dan 1982-1987.

Saat menjadi anggota DPR, Ridwan Saidi pernah menjadi Wakil Ketua Komisi APBN dan kemudian konsisten menjadi Wakil Ketua Komisi X yang membidangi lingkungan hidup hingga tahun 1987. Setelah menjadi anggota DPR, Ridwa Saidi menjadi Ketua Umum Partai Masyumi Baru pada periode 1995-2003.

Kontroversi Ridwan Saidi dengan Ahmad Dhani

Dalam perjalanan kisahnya, Ridwan Saidi pernah menuai kontroversi dengan musisi Ahmad Dhani. Dia menyebut Ahmad Dhani sebagai kaum Yahudi. Hal ini seperti tertuang dalam buku Fakta dan Data Yahudi di Indonesia: Dulu dan Kini (2006) yang ditulis bersama Rizki Ridyasmara.

Dalam buku tersebut, Dhani dicatatkan sebagai pengikut Yahudi karena banyak lambang lambang Yahudi dalam albumnya atau Dewa 19.

Akibatnya, Dhani kemudian mendapat kiriman bom buku yang diterima pada Selasa, 15 Maret 2011 yang ditujukan ke kantor Republik Cinta Management (RCM). Buku berisi bom itu lalu diledakkan oleh tim Gegana.

Setelahnya, Dhani memilih melaporkan Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara sebagai pengarang buku yang membuat dia menjadi target teroris.

Ridwan-Saidi-c.jpg

Karya Buku Ridwan Saidi

Sepanjang masa hidupnya, Ridwan Saidi sangat produktif menulis. Dilansir dari berbagai sumber berikut beberapa karyanya

·       Golkar Pasca pemilu 1992 yang terbit pada tahun 1993

·       Anak Betawi Diburu Intel Yahudi yang diterbitkan pada tahun 1996

·       Profil Orang Betawi: Asal muasal, kebudayaan, dan adat istiadatnya yang diterbitkan pada tahun 1997

·       "Sekitar Tuntutan Rakyat Kembali ke UUD 1945", Orasi Dalam Acara Memorandum Kembali kepada UUD 1945 oleh: Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu yang diterbitkan oleh Indonesia Berhimpun pada tahun 2006

·       Status Piagam Jakarta: Tinjauan hukum dan sejarah pada tahun 2009

·       Aku HMI: Narasi Ridwan Saidi, yang diterbitkan pada Yayasan Renaissance tahun 2015

·       Golok Wa Item: Sejarah Power System Sunda Kalapa yang diterbitkan Yayasan Renaissance pada tahun 2015

·       Khazanah Tatar Sunda: Tinjauan Historis yang diterbitkan oleh CV. Trinanda pada tahun 2016

·       Si Manalagi: Narasi Epos Betawi yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2016

·       Facta Documenta Jakarta yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2016

·       Sejarah Tangerang Selatan yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2016

·       Kampungku Kemayoran yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2017

·       Palmera: Fakta kekerabatan Purba Indonesia yang diterbitkan Yayasan Renaissance pada tahun 2017

·       Langkah Bersejarah Dahlan Abdullah (Wali kota Jakarta 1942-1945 dan Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat 29 Agustus 1945) yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2018.

Selain karya cetak, juga terdapat beberapa karya yang diterbitkan secara daring dalam versi buku elektronik oleh Ridwan Saidi. Hasil karya karya tersebut melengkapi kisah Ridwan Saidi sepanjang masa hidupnya.(*)

Pewarta :
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.