https://jakarta.times.co.id/
Berita

Karir Gemilang SBY: Dari Musisi, Penulis, Militer Hingga Presiden Dua Periode

Kamis, 09 September 2021 - 08:10
Karir Gemilang SBY: Dari Musisi, Penulis, Militer Hingga Presiden Dua Periode Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini berulang tahun yang ke-72 tahun. (FOTO: Instagram/@sb.yudhoyono)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Hari ini Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang berulang tahun yang ke-72 tahun. Ia lahir di Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949 dari pasangan bernama Raden Soekotjo dan Siti Habibah.

Saat remaja, SBY pernah tercatat sebagai salah satu anggota GSNI (Gerakan Siswa Nasional Indonesia), salah satu organisasi underbow PNI yang setara dengan PII (Pelajar Islam Indonesia) Masyumi.

Seperti ayahnya, ia pun berkecimpung di dunia militer. SBY menikah dengan Kristiani Herawati atau Ani. Diketahui, Ani merupakan putri ketiga Jenderal (Purnawirawan) Sarwo Edhi Wibowo.

Komandan militer Jenderal Sarwo Edhi Wibowo diketahui turut membantu menumpas PKI tahun 1965. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai dua anak lelaki, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono.

Riwayat Pendidikan SBY

- Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973

- American Language Course, Lackland, Texas Amerika Serikat, 1976

- Airbone and Ranger Course, Fort Benning, Amerika Serikat, 1976

- Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, Amerika Serikat, 1982-1983

- On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, Amerika Serikat, 1983

- Jungle Warfare School, Panama, 1983

- Kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman, 1984

- Kursus Komando Batalyon, 1985

- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, 1988-1989

- Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat

Master of Art (M.A.) dari Management Webster University, Missouri, Amerika Serikat

- Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), 2004

- Guru Besar Ilmu Ketahanan Nasional dari Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), 2014

Musisi

Diketahui, SBY adalah seorang musisi. Ia pernah menjadi anggota grup musik Gaya Teruna. Tahun 2000-an, SBY kembali merambah dunia musik dengan menulis tiga album pop:

- Tahun 2007, ia merilis album musik pertamanya yang berjudul Rinduku Padamu. Album ini adalah kumpulan lagu cinta dan religius. Album yang berisi 10 lagu ini melibatkan beberapa penyanyi papan atas Indonesia.

- Tahun 2009, bersama Yockie Suryoprayogo, Yudhoyono merilis album Evolusi.

- Tahun 2010, ia merilis album ketiga berjudul Ku Yakin Sampai Di Sana.

Karya Tulis SBY

Selain musisi, ia juga dikenal sebagai seorang penulis. Berikut karyanya:

- Noeh, Munawar Fuad; Mustofa, Kurdi, ed. Mengatasi Krisis, Menyelamatkan Reformasi (dalam bahasa Indonesian) (edisi ke-2nd). Jakarta: Pusat Pengkajian Etika Politik dan Pemerintahan.

- Taman Kehidupan: Kumpulan Puisi (dalam bahasa Indonesian) (edisi ke-2nd). Jakarta: Yayasan Nida Utama.

- Revitalizing Indonesian Economy: Business, Politics, and Good Governance. Bogor: Brighten Press.

- Transforming Indonesia: Selected International Speeches (edisi ke-2nd). Jakarta: Office of Special Staff of the President for International Affairs in co-operation with PT Buana Ilmu Populer.

Karir di Militer

Tahun 1973, SBY lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata RI dengan penghargaan Adhi Makayasa sebagai murid lulusan terbaik dan Tri Sakti Wiratama. Itu merupakan prestasi tertinggi dari gabungan seperti mental, fisik, serta kecerdasan intelektual.

Periode 1974-1976, ia memulai karier di Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad. Pada tahun 1976, ia belajar di Airborne School dan US Army Rangers, American Language Course (Lackland-Texas), Airbone and Ranger Course (Fort Benning) AS.

Pada periode 1976-1977 di Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad, Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977), Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978, Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981, Paban Muda Sops SUAD (1981-1982. Periode 1982-1984, ia belajar di Infantry Officer Advanced Course (Fort Benning) AS.

Tahun 1983, SBY belajar di On the job training in 82-nd Airbone Division (Fort Bragg) AS, Jungle Warfare School (Panama, Kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman pada tahun 1984, Kursus Komando Batalyon (1985) dan meniti karier di Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985), Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988), dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988).

Periode 1988-1989, ia belajar di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat dan melanjutkan ke US Command and General Staff College (Fort Leavenwort) Kansas AS pada tahun 1991.

Periode (1989-1993), SBY bekerja sebagai Dosen Seskoad Korspri Pangab, Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994, Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995) serta Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (1995-1996).

Lulusan Master of Art (M.A.) dari Management Webster University Missouri ini juga meniti karier di Kasdam Jaya (1996), dan Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasda. Pada tahun 1997, ia diangkat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI dengan pangkat Letnan Jenderal. SBY baru pensiun dari kemiliteran pada 1 April 2001 oleh karena pengangkatannya sebagai menteri.

Di Politik

Awalnya, SBY tampil sebagai juru bicara Fraksi ABRI menjelang Sidang Umum MPR RI 1998 yang dilaksanakan pada 9 Maret 1998 dan Ketua Fraksi ABRI MPR dalam Sidang Istimewa MPR 1998.

Pada 29 Oktober 1999, ia diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di pemerintahan Gus Dur. Pada tanggal 26 Oktober 1999, ia dilantik menjadi Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam) sebagai konsekuensi penyusunan kembali kabinet Gus Dur.

Dengan keluarnya Maklumat Presiden pada 28 Mei 2001, Menko Polsoskam ditugaskan untuk mengambil langkah-langkah khusus mengatasi krisis, menegakkan ketertiban, keamanan, dan hukum secepat-cepatnya lantaran situasi politik darurat yang dihadapi pimpinan pemerintahan.

Saat itu, Menko Polsoskam sebagai pemegang mandat menerjemahkan situasi politik darurat tidak sama dengan keadaan darurat sebagaimana yang ada dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1959.

Belum genap satu tahun menjabat Menko Polsoskam atau lima hari setelah memegang mandat, ia didesak mundur pada 1 Juni 2001 oleh pemberi mandat karena ketegangan politik antara Presiden Gus Dur dan DPR RI waktu itu.

Jabatan pengganti sebagai Menteri Dalam Negeri atau Menteri Perhubungan yang ditawarkan presiden tidak pernah diterimanya.

Setelah itu, di Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati melantik SBY sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan atau Menko Polkam pada 10 Agustus 2001. Merasa tidak dipercaya lagi oleh presiden, jabatan Menko Polkam ditinggalkannya pada 11 Maret 2004.

Dua Periode

Partai Demokrat berdiri pada 9 September 2001. Itu menguatkan nama SBY untuk mencapai puncak karier politik.

Ketika Partai Demokrat dideklarasikan pada 17 Oktober 2002, namanya dicalonkan menjadi presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004.

Setelah mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam dan sejalan dengan masa kampanye Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2004, ia secara resmi berada dalam koridor Partai Demokrat.

Keberadaannya dalam Partai Demokrat sukses dalam pemilu legislatif dengan meraih 7,45 % suara. Pada 10 Mei 2004, tiga partai antara lain, Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang secara resmi mencalonkannya sebagai Kepala Negara berpasangan dengan kandidat wakil presiden JK.

SBY bersama JK, akhirnya terpilih dalam Pemilu Presiden 2004 itu. Ia pun berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali itu ia bersama Wakil Presiden Boediono.

Pada Kongres Luar Biasa Partai Demokrat yang diadakan di Bali tanggal 30 Maret 2013, SBY ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat, menggantikan Anas Urbaningrum.

Setelah itu, di Kongres IV Partai Demokrat yang diadakan di Hotel Shangri-La, Surabaya tanggal 12 Mei 2015, SBY kembali terpilih menjadi Ketua Umum untuk periode 2015-2020. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.