TIMES JAKARTA, JAKARTA – Wisma Mas Isman adalah rumah bersama KOSGORO dan KOSGORO 1957. Hal ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) KOSGORO Hayono Isman dalam silaturahmi keluarga besar KOSGORO yang turut dihadiri Ketua Umum PPK KOSGORO 1957 Dave Akbarshah F. Laksono beserta jajaran pengurusnya.
"Jadi kalau mau ada kegiatan, silakan dimanfaatkan oleh teman-teman KOSGORO 1957," ucap Hayono Isman pada acara silaturahmi yang diselenggarakan di Wisma Mas Isman Jakarta, Selasa (22/06/2021) malam kemarin.
Monumen Mas Isman yang berada di Wisma Mas Isman, Menteng, Jakarta Pusat. (Foto: Youtube TIMES to Talk)
Hayono Isman mengungkapkan, bangunan yang diberi nama Wisma Mas Isman dan berada di Jalan Teuku Cik Ditiro nomor 34, Menteng, Jakarta Pusat ini dulunya adalah rumah Mas Isman, Ketua Umum kita yang pertama.
"Disepakati oleh para ahli waris rumah ini untuk kepentingan sosial salah satunya kepentingan KOSGORO," ungkap Hayono Isman.
Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada kabinet Pembangunan VI juga mengatakan, tantangan kedepan semakin berat, bukan semakin mudah. Tantangan tidak hanya menghadapi era persaingan global tetapi diera demokrasi ini timbul aspirasi-aspirasi yang ingin memperlemah persatuan dan kesatuan Indonesia serta merubah dasar negara kita Pancasila.
"Sebagai barisan kebangsaan yang diikat oleh Tridarma KOSGORO, kita memiliki kewajiban moral untuk memastikan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap berdiri tegak dengan berdasarkan pancasila, tidak ada dasar-dasar yang lain kecuali pancasila," tegas Hayono Isman.
Kegiatan silaturahmi Pengurus PPK KOSGORO dengan PPK KOSGORO 1957 yang diadakan di Wisma Mas Isman, Jakarta. (Foto: Fahmi/TIMES Indonesia)
Hayono Isman menjelaskan, sebagai KOSGORO kita boleh bersahabat dengan siapa saja baik aliran kiri maupun aliran kanan karena sebagai sesama orang Indonesia kita bersaudara. "Yang terpenting yang kita syukuri pada hari ini adalah Tridarma kita, dimanapun kita berada masih terpatri di hati kita," kata Hayono Isman. (*)
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |