TIMES JAKARTA, TERNATE – Di sebuah sore yang teduh seusai shalat Ashar di Masjid Al-Fatah, Kota Ternate, Maluku Utara,  Ismail Djen menumpahkan isi hatinya kepada TIMES Indonesia. Kamis (3/4/2025)

Di balik senyum keriput yang menghiasi wajah kakek berusia 78 tahun tersebut, tersimpan sebuah kerinduan mendalam: menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Kerinduan yang telah lama membara di dalam dada warga RT 18 Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate ini menunggu saat yang tepat untuk diwujudkan.
 
Pak Bakar, begitu ia biasa disapa, bukanlah sosok asing bagi lingkungannya.  Ia dikenal sebagai pribadi yang ramah dan selalu menyebarkan kebaikan.

Sepanjang hidupnya, ia telah mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya untuk keluarga dan masyarakat di RT 18, Kelurahan Kalumata. 

Kini, di usia senjanya,  ia hanya memiliki satu impian:  berziarah ke Baitullah, menunaikan rukun Islam yang kelima.

Namun, perjalanan menuju impian tersebut tak semulus yang dibayangkan.  Kendala kuota haji menjadi batu sandungan yang menghalangi langkahnya. 

Tahun demi tahun berlalu, harapannya untuk berangkat ke Tanah Suci masih tertunda. 

Ia pun berharap pemerintah Kota Ternate dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dapat melihat dan mempertimbangkan keinginannya, mengingat usianya yang tak lagi muda.

Dengan mata berkaca-kaca, Pak Bakar mengungkapkan harapannya untuk dapat berangkat haji di tahun 2025. 

Ia telah mempersiapkan diri secara lahir dan batin,  menabung sedikit demi sedikit dari hasil jerih payahnya selama puluhan tahun tinggal di RT 18, Kelurahan Kalumata. 

Kini, hanya kesempatan yang ia nantikan.

Kisah Pak Bakar ini adalah cerminan dari banyak lansia di Maluku Utara yang masih menyimpan keinginan untuk menunaikan ibadah haji.

Kita berharap doanya dikabulkan,  dan ia dapat merasakan kebahagiaan menjejakkan kaki di Tanah Suci,  menunaikan ibadah haji dengan khusyuk di tahun 2025. 

Kisahnya juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa mendoakan dan membantu sesama, terutama mereka yang telah lanjut usia. 

Semoga semangat dan keteguhan hati Pak Bakar menjadi inspirasi bagi kita semua. (*)