TIMES JAKARTA, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mendominasi kejadian bencana dalam dua pekan pertama Juli 2025.

Dari 42 bencana yang tercatat, 33 di antaranya merupakan kasus karhutla.

"Memang masih ada beberapa kejadian banjir, tetapi tidak signifikan secara frekuensi dan dampak. Fokus kini beralih ke karhutla," jelas Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, di Jakarta pada Senin (21/7/2025).

Penyebaran Titik Panas
BNPB mencatat perluasan titik api di Sumatera, mencakup Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, hingga Sumatera Selatan.

Dua kabupaten di Riau (Bengkalis dan Kampar) menjadi yang terparah dengan luas kebakaran melebihi 100 hektar per lokasi. Kebakaran juga terpantau di Kalimantan Tengah serta TPA di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Faktor Pemicu
Abdul Muhari menyoroti kombinasi cuaca panas, curah hujan rendah, dan faktor manusia (seperti puntung rokok atau pembakaran liar) sebagai pemicu utama. "Curah hujan di Sumatera turun drastis, meningkatkan kerentanan kebakaran," tambahnya.

BNPB telah mengirim tim ke daerah terdampak dan mengimbau masyarakat serta pemda untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di lahan kering dan area berisiko tinggi. (*)