TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa rencana pembelian 50 unit pesawat Boeing oleh Garuda Indonesia (Persero) Tbk. masih dalam proses negosiasi antara kedua belah pihak.
"Pesawat Garuda itu sedang dalam proses negosiasi business to business antara Boeing dengan Garuda. Jadi nanti teknisnya kita tunggu perkembangan selanjutnya," jelas Airlangga usai menghadiri sosialisasi tarif AS bersama asosiasi pengusaha di Jakarta, Senin (21/7/2025).
Rencana ini merupakan bagian dari kerja sama Indonesia-AS, di mana mayoritas pesawat yang dibeli adalah Boeing 777. Namun, hingga saat ini, Nota Kesepahaman (MoU) antara Garuda dan Boeing belum ditandatangani.
Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kemenko Perekonomian, menegaskan bahwa pembicaraan masih berjalan. "Ya, itu kan subjek (negosiasi), kan MoU kemarin pun juga belum, yang untuk Garuda Indonesia kan belum tanda tangan. Yang baru tanda tangan kan untuk energi dengan pertanian. Yang soya bean, gandum, dan sebagainya," ujarnya di Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa rencana ini adalah upaya memperkuat Garuda sebagai maskapai kebanggaan nasional.
"Memang kita kan perlu (pesawat Boeing) untuk membesarkan Garuda, Garuda adalah kebanggaan kita," tegas Prabowo di Halim Perdanakusuma, Rabu (16/7/2025).
Menurutnya, kebutuhan Indonesia akan pesawat baru sejalan dengan penawaran Boeing. "Saya kira enggak ada masalah karena kita butuh, mereka ingin jual. Pesawat Boeing juga cukup bagus, kita juga tetap dari Airbus," tambahnya. Presiden ingin daya saing Garuda Indonesia di kancah penerbangan global terus meningkat. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |