https://jakarta.times.co.id/
Berita

Kematian Ternak Akibat PMK di Pacitan Meningkat, Komorbid Jadi Penyebab?

Selasa, 14 Januari 2025 - 13:45
Kematian Ternak Akibat PMK di Pacitan Meningkat, Komorbid Jadi Penyebab? Sapi di Pacitan mati akibat PMK. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JAKARTA, PACITAN – Data terbaru dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pacitan per 13 Januari 2025 mencatat 834 kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dengan angka kematian ternak yang terus meningkat.

PMK menginfeksi ternak di 117 dari total 171 desa/kelurahan di 12 kecamatan.  Hingga saat ini, total 698 ternak dilaporkan masih sakit, sementara ternak mati 57 ekor, ternak sembuh 38 ekor, dan ternak dipotong paksa ada 37 ekor. 

Sementara itu, kasus baru bertambah sebanyak 30, meskipun tren keseluruhan menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan pekan lalu.

Menurut Kepala DKPP Pacitan, Sugeng Santoso, PMK tahun ini menjadi lebih berat karena banyak ternak yang terinfeksi juga memiliki penyakit penyerta. 

"Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa selain PMK, ada kasus Septichaemia Epizootica (SE), atau dikenal dengan penyakit ngorok. Kombinasi ini membuat kondisi ternak lebih buruk," jelas Sugeng, Selasa (14/1/2025).

Sugeng menjelaskan bahwa wabah PMK tahun 2022 sebenarnya memiliki tingkat kematian yang rendah, sekitar 3 persen, dengan tingkat kesembuhan mencapai 95 persen. Namun, PMK tahun 2025 ini berbeda. 

"Komorbid menjadi penyebab utama tingginya angka kematian ternak. Kami terus berupaya maksimal untuk menekan angka ini melalui pengobatan dan edukasi," tegasnya.

Vaksin dan Obat Segera Didistribusikan

DKPP Pacitan telah mengajukan alokasi vaksin dan obat-obatan dari pemerintah provinsi, yang dijadwalkan tiba pada Januari ini.  "Kami berharap vaksin dan obat-obatan ini dapat segera membantu menekan penyebaran dan mempercepat pemulihan ternak yang sakit," ujar Sugeng.

Selain pengobatan medis, pihaknya juga mendorong peternak untuk memanfaatkan metode tradisional yang aman dan sesuai standar kesehatan. Sosialisasi terkait sanitasi kandang dan pengelolaan ternak terus dilakukan secara masif di lapangan.

Sugeng mengingatkan bahwa kebersihan kandang adalah langkah pencegahan utama untuk mengatasi wabah ini. 

"Sanitasi kandang harus digencarkan. Peternak harus memastikan kandang bersih, kering, dan terhindar dari penyebaran virus. Hindari kontak langsung dengan ternak yang sakit atau mati," pintanya. 

Selain itu, DKPP juga mengimbau agar peternak tidak berkunjung ke kandang lain yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran virus PMK di wilayah Kabupaten Pacitan. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.