TIMES JAKARTA, PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan saat ini pembangunan dari Monumen Reog sudah mencapai sekitar 90 persen. Ia pun menargetkan monumen tersebut akan rampung pada tahun 2025 ini.

“Kalau main buildingnya sudah 90 persen lebih untuk bangunan utamanya. Kan di situ ada wahana, ada program, ada banyak-banyak wahana, siap-siap itu sambil berjalan, tapi untuk museum dan monumen selesai pada tahun ini,” ucapnya, Selasa (14/1/2025).

Selain itu, Bupati Sugiri Sancoko juga menjelaskan mengapa bangunan tersebut harus dibangun setinggi 126 meter, menurutnya  karena Reog Ponorogo merupakan salah satu simbol budaya dari warga Ponorogo.

"Maka monumennya pun harus dibuat dengan menarik dan memikat. Apalagi monumen itu telah dirancang sebagai destinasi wisata utama di Ponorogo nantinya," jelasnya. 

Diketahui pembangunan Monumen Reog itu telah berjalan sejak awal 2024. Proyek pembangunan itu telah memakan anggaran sekitar Rp76 miliar di awal tahun 2024.

Bangunan monumen yang didesain memiliki 26 lantai tersebut, pelaksana pekerjaan telah mengerjakan 11 lantai. Di bagian atas dari bangunan ini akan dibangun monumen reog 126 meter dengan material GRZ.

Pembangunan Monumen Reog di wilayah Kecamatan Sampung Ponorogo ini, beberapa hari terakhir menjadi perbincangan di berbagai kalangan. Termasuk dari pihak Kementerian Perekonomian RI. 

Melalui Sesmenko Perekonomian Susiwijono Mugiarso, pemerintah masih membutuhkan anggaran sekitar Rp164,7 Miliar.

"Untuk pembangunan Monumen di Ponorogo memang membutuhkan anggaran besar. Dan pemerintah sendiri berkeinginan menjadikan monumen tersebut sebagai salah satu destinasi wisata baru yang menjadi andalan untuk daerah Ponorogo dan Jawa Timur," kata Susiwijono Mugiarso.

Setelah Reog Ponorogo ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, Pemerintah berkeinginan menjadikan Monumen Reog sebagai sumber perekonomian baru, khususnya Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya. (*)