TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengakui bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) selama ini belum sepenuhnya tepat sasaran.
Hal ini ia sampaikannya dalam keterangan pers di Jakarta pada Kamis (13/3/2025). “Bisa dikatakan begitu (belum tepat sasaran). Ada sekian persen yang tidak tepat sasaran,” ujar Gus Ipul.
Menurutnya, ketidaktepatan sasaran ini terungkap setelah pemerintah menyusun Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). DTSEN akan menggantikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai acuan utama dalam penyaluran bansos.
Jutaan Penerima Bansos Tidak Tepat Sasaran
Gus Ipul mengungkap bahwa jumlah penerima bansos yang tidak tepat sasaran bisa mencapai jutaan orang. Meski demikian, ia belum merilis angka pasti karena data masih dalam proses verifikasi.
"Iya, bisa jutaan. Jadi masih kita teliti, saya belum berani sebut angkanya, tapi menurut saya lumayan besar. Angkanya saya belum tahu, masih kita teliti,” jelasnya.
DTSEN dirancang untuk mengatasi masalah ini dengan mengelompokkan data masyarakat penerima bansos secara berjenjang, mulai dari desil 1 hingga desil 10. Desil 1 merupakan kategori untuk masyarakat miskin ekstrem yang paling berhak menerima bansos.
DTSEN akan Diterapkan Mulai Triwulan Kedua
Saat ini, DTSEN masih dalam tahap finalisasi dan diperkirakan akan mulai digunakan pada triwulan kedua tahun ini. Gus Ipul memprediksi bahwa jumlah penerima bansos akan berkurang signifikan setelah penerapan DTSEN karena sistem ini lebih presisi dalam mengidentifikasi penerima yang tepat.
“Jadi nanti akan kelihatan di situ kemarin dapat (bansos), sekarang enggak dapat. Harus dilihat persentasenya, berapa juta orang yang sekarang enggak dapat lagi. Kelihatan semua itu,” ujarnya.
Pemutakhiran Data Setiap Tiga Bulan
Untuk memastikan akurasi data, DTSEN akan diperbarui setiap tiga bulan. Menurut Gus Ipul, sistem ini bersifat dinamis dan terus dievaluasi agar semakin akurat.
“Karena ini bersifat dinamis, DTSEN selalu dievaluasi, pemutakhiran setiap tiga bulan, sehingga akan semakin akurat,” tambahnya.
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |