TIMES JAKARTA, JAKARTA – Program safari wukuf khusus bagi jemaah haji Indonesia lansia dan disabilitas pertama kali diselenggarakan pada haji 1444 H/2023 M. Tahun ini, program tersebut kembali disiapkan oleh PPIH Arab Saudi.

Peserta program ini adalah jemaah haji Indonesia dengan kondisi kesehatan yang perlu perhatian khusus. Mereka umumnya membutuhkan bantuan dalam memenuhi keperluan pribadi, seperti makan dan mandi.

Sebelum diberangkatkan ke Arafah, jemaah lansia dan disabilitas akan ditempatkan di hotel khusus untuk mendapat pendampingan dari dokter dan perawat yang tergabung dalam tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), tim pembmbang ibadah, dan petugas layanan lansia. 

Setelah menjalani safari wukuf, mereka juga akan kembali ke hotel yang telah disiapkan sampai dengan selesainya proses puncak ibadah haji.

Selain itu, Kemenag juga menyiapkan skema tanazul atau layanan pulang dini bagi jemaah haji lansia. Skema ini memungkinkan jemaah lansia untuk dipulangkan lebih awal setelah selesai menjalani proses puncak haji di Armuzna. 

Prioritas akan diberikan kepada jemaah lansia jika terdapat kursi kosong pada penerbangan kepulangan. Tentunya, proses tanazul ini memerlukan persetujuan dari jemaah yang bersangkutan.

Saat tiba di tanah air, Kemenag juga meminta agar tidak ada seremonial penyambutan yang berlebihan, sehingga jemaah bisa langsung kembali ke kediaman mereka untuk beristirahat.

Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan Haji 2024 akan menjadi pengalaman yang nyaman dan aman bagi jemaah haji lansia dan disabilitas.

Kemenag RI terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan serta memastikan semua jemaah mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan selama menjalani ibadah haji.(*)