TIMES JAKARTA, JAKARTA – Sejarah hari ini akan membahas tentang peringatan Hari Buku Sedunia yang diperingati setiap 23 April. Selain itu, ada peristiwa penting lainnya yang terjadi pada 23 April, seperti pesawat Pan Am jatuh di Bali dan Pemilu ke-5 di Indonesia.
1974: Pesawat Pan Am Jatuh di Bali
Pesawat Pan Am atau Pan America. (foto: mediasiber)
Pan Am atau Pan America merupakan pelopor penerbangan jarak jauh dengan kelas ekonomi modern. Namun pesawat tersebut mengalami kejadian naas pada 23 April 1974 lalu.
Pesawat yang berangkat dari Hongkong ini dijadwalkan mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali pada 22 April 1974. Menara pengawas atau ATC mendapat kontak pertama pada pukul 22.05 dari kapten Donald Zinke. Pesawat Boeing 707 ini mendapatkan izin mendarat pada pukul 22.27 WITA.
Pada ketinggian 2.500 kaki, sang pilot mengatakan belum kunjung melihat bandara. Tiba-tiba, pesawat putus kontak dengan ATC. Dan pada keesokan harinya 23 April 1974, Cessna Angkatan Udara Republik Indonesia mengabarkan jika telah melihat puing-puing pesawat Boeing 707 di Desa Patas, Gerokgak, Buleleng, Bali.
96 Penumpang dan 11 awak tewas dalam kecelakaan ini. Hasil penyelidikan menyebutkan, selain kegagalan instrumen pesawat ada faktor kesalahan manusia dalam peristiwa ini.
1987: Pemilu Kelima di Indonesia
IlustrasiPemilu. (dok.TIMES Indonesia)
Pemilu yang dilaksanakan pada 23 April 1987 tersebut merupakan pemilu yang kelima dan menempatkan partai Golkar sebagai pemenang untuk keempat kalinya secara berturut-urut.
Di tahun 1987, pencapaian Golkar merupakan capaian tertinggi dari sebelumnya. Dengan perolehan suara sebanyak 74,75 persen sehingga mendapatkan kursi sebanyak 299 dari 400 total kursi.
Sementara di tahun-tahun sebelumnya, pada 1971 Golkar mendapatkan perolehan suara sebesar 65,55, tahun 1977 dengan suara 64,44, dan mendapatkan suara sebesar 67,22 pada tahun 1982. Oleh karena itu tahun 1987 merupakan perolehan tertinggi Golkar dibanding sebelum-sebelumnya. Pemilu 1985 dikuti Partai Persatuan Pembangunan, Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia.
1995: Hari Buku Sedunia
Ilustrasi buku. (foto: Pexels)
Hari buku sedunia dicetuskan oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization atau UNESCO. Hari Buku diharapkan meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca.
Sejarah ditetapkannya 23 April sebagai hari buku sedunia adalah beberapa tokoh penulis terkenal seperti William Shakespeare, Miguel de Cervantes, juga Inca Garcilaso, meninggal dunia pada tanggal yang sama yaitu 23 April.
Sebetulnya, mereka masing-masing tidak meninggal pada tanggal yang sama. Hanya saja, tanggal kematiannya tersebut kala itu mengikuti kalender Gregorian dari Spanyol. Sedangkan yang lain mengikuti kalender Julian yang digunakan oleh Inggris. Hingga akhirnya konferensi di Paris pada 23 April 1995 dan menetapkan 23 April hari buku sedunia.
Selain ditetapkan sebagai Hari Buku Sedunia, 23 April juga ditetapkan sebagai Hak Cipta Dunia. (*)
Pewarta | : Ratu Bunga Ambar Pratiwi (MG-345) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |