TIMES JAKARTA, MALANG – Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah meminta segenap kader HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) cabang Malang untuk mewarisi api perjuangan pendiri HMI, Prof Lafran Pane.
"Sebagai pendiri HMI, Lafran Pane telah menekankan pentingnya semangat Islam dan Nasionalisme serta keterpaduan antara dakawah Islam dan Nasionalisme. Semangat inilah yang harus diwarisi bukan hanya oleh kader-kader HMI tetapi juga oleh seluruh umat Islam Indonesia," kata Ahmad Basarah dalam acara peringatan Milad ke-72 HMI oleh HMI cabang Malang yang mengambil tema "Merajut Perbedaan Kokohkan Persatuan Dan Memperkuat Empat Pilar Berbangsa Demi Menjaga Keutuhan NKRI" di Aula Gedung C Pascasarjana UIN Malik Ibrahim Malang, Jumat (1/3/2019).
Basarah mengatakan, atas jasa besar Lafran Pane kepada bangsa dan negara, Presiden RI Joko Widodo memberikan anugerah Pahlawan Nasional kepada berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 115/TK/Tahun 2017.
Basarah yang juga penerima penghargaan KAHMI Award pada tahun 2015 memaparkan lebih lanjut, komitmen dan konsistensi korps keluarga besar HMI untuk Indonesia sudah demikian jelas.
Hal tersebut terlihat jelas dalam dua tujuan awal berdinya HMI, yaitu mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia serta yang kedua, adalah menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam.
"Inilah bukti nyata, bukti konkret bahwa antara Islam dan kebangsaan tidak saling menegasikan, dan keduanya bisa berjalan beriringan dan berdampingan dengan harmonis," jelas Basarah yang juga menjadi legislator asal daerah pemilihan Malang Raya.
Wasekjen PDI Perjuangan ini juga menyinggung sumbangsih dan perjuangan fisik organisasi mahasiswa yang lahir pada 5 Februari 1947 atau 14 Rabiul Awwal tahun 1366 Hijriyah. Sebagai contoh HMI ikut berjuang menghadapi agresi II militer Belanda pada tahun 1948, berjuang menumpas pemberontakan PKI tahun 1948 di Madiun. Kemudian mengirimkan ratusan kader dan sukarelawan "Dwikora" di Kalimantan Utara selama setahun atau pada periode 1964-1965.
Dalam pidatonya, Ketua Badan Sosialiasi MPR RI itu juga mengharapkan agar pemerintah, baik nasional maupun daerah agar terus memberikan dukungan agar kaderisasi dalam tubuh HMI terus berlangsung. Bersama-sama ormas mahasiswa yang lain seperti GMNI, PMII GMKI PMKRI, IMM, GM-FKPPI dan yang lainnya adalah kawah candradimuka kader-kader pemimpin bangsa yang sudah terbukti memberikan kontribusi besar melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa sejak awal Indonesia merdeka dulu.
Calon-calon pemimpin bangsa memang sudah selayaknya harus mengalami proses penggemblengan sejak usia muda, sehingga jiwa kepemimpinannya, integritasnya dan kapabilitasnya sudah melalui proses pengujian sejak memimpin organisasi gerakan pemuda dan mahasiswa. Pemimpin yang lahir dari proses penggemblengan yang matang, insya Allah akan lebih baik dari pada pemimpin yang lahir secara instan dan mengandalkan dukungan modal serta popularitas semata yang dapat direkayasa melalui sistem dan teknologi komunikasi politik yang memang sudah semakin canggih saat ini.
"HMI, GMNI, PMII, PMKRI, GMKI, IMM, GM-FKPPI dan ormas-ormas kemahasiswaan lainnya harus terus kita dukung dan kembangkan keberadaannya kalau kita memang serius ingin menyiapkan generasi-generasi baru yang akan melanjutkam estafet kepemimpinan bangsa yang berpeguh teguh pada nilai-nilai keindonesiaan yang kokoh," ujar Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah di hadapan para kader HMI yang hadir. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wakil Ketua MPR RI Minta Kader HMI Warisi Api Perjuangan Lafran Pane
Pewarta | : Ferry Agusta Satrio |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |