TIMES JAKARTA, MALANG – Menabung menjadi salah satu langkah yang biasanya ditempuh untuk mempersiapkan masa depan. Masyarakat pun kini semakin dimudahkan oleh berbagai layanan dan pilihan bank. Namun, bagi kita sebagai nasabah, yang patut diwaspadai adalah adanya pihak yang tidak bertanggung jawab dengan modus social engineering.
Apa itu social engineering? Social engineering adalah jenis serangan siber yang patut diwaspadai. Jenis serangan ini merupakan bentuk kejahatan online yang memanipulasi korbannya.
Social engineering pun dapat dilangsungkan dalam berbagai bentuk secara online maupun offline. Contohnya melalui download file, email, telepon, hingga popup palsu.
Lantas bagaimana upaya nasabah untuk menghindari agar tidak sampai terkena serangan siber ini. Untuk mengetahui cara menghindarinya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memberikan beberapa tips agar tabungan masyarakat aman di bank.
Direktur Group Riset LPS Herman Saheruddin memaparkan, cara pertahanan kita dari modus social engineering ini, ialah jangan pernah sekalipun kita memberikan PIN apabila ada pihak siapapun yang meminta dengan alasan apapun.
“Tips lainnya, jika kita memiliki kartu debit atau kartu kredit jangan pernah memberikan tiga nomor di belakangnya, yaitu CVV atau Card Verification Value,” ujar Herman, akhir pekan lalu.
Herman menambahkan, jika terdapat permasalahan di bank, maka pihak bank tidak akan sampai meminta informasi seperti PIN. Akan lebih aman jika nasabah langsung mendatangi bank bersangkutan untuk mengonfirmasi.
Intinya, lanjut Herman, bank tidak akan menutup akun tanpa persetujuan nasbah. Untuk memastikannya, nasabah dapat datang ke bank atau menelepon call center bank yang resmi.
“Nasabah jangan percaya begitu saja jika ada yang menghubungi lewat telepon atau media komunikasi lainnya,” tegasnya .
Selain dari sisi nasabah, Herman menyebutkan, tentu saja bank juga terus didorong oleh regulator untuk terus memperkuat sistem IT-nya secara berkala dengan memperkuat sistem cyber security-nya.
Kemudian, lanjut Herman, untuk membantu masyarakat agar tidak lagi menjadi korban penipuan, yang perlu dilakukan antara regulator bersama dengan insan media adalah terus mengedukasi dan juga memberikan informasi seperti misalnya tips menabung aman dan lain sebagainya.
“Kami sebagai regulator juga tidak bisa berjalan sendiri untuk meningkatkan literasi keuangan di masyarakat, besar harapan kami kepada insan media untuk bersama-sama memberikan informasi mengenai hal ini kepada masyarakat,” kata Direktur Group Riset LPS ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Agar Tabungan Aman dari Modus Social Engineering, Ini Tips dari LPS
Pewarta | : |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |