TIMES JAKARTA, JAKARTA – Iran keluarkan peringatan kepada Amerika Serikat agar tidak ikut campur atau melakukan intervensi setelah serangan Iran terhadap Israel.

Melalui televisi pemerintah Iran di Teheran, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi memperingatkan, agar Amerika Serikat tidak melakukan intervensi setelah serangan Iran terhadap Israel tadi malam.

“Kami memperingatkan pasukan Amerika mengenai perlunya menarik diri dari masalah ini dan tidak ikut campur," katanya, seraya menambahkan bahwa pesan tersebut juga disampaikan melalui kedutaan Swiss di Teheran.

Kantor berita Iran, Tasnim mengutip Araqchi yang mengatakan, "Sekarang para pendukung Israel memikul tanggung jawab yang lebih besar untuk menghentikan penghasut perang di Tel Aviv daripada melakukan intervensi secara bodoh.

Garda Revolusi Iran melakukan serangan rudal dengan meluncurkan lebih dari 200 rudal balistik  ke lokasi di Israel kemarin malam, Selasa.

Araqchi juga membantah adanya kabar bahwa sebelum menyerang Iran sudah bih dulu memberitahu AS.

"Kami tidak berkomunikasi dengan Washington sebelum pemboman Israel," tegasnya.

Araqchi juga menambahkan, jika Israel merespons, maka respons Iran akan lebih kuat, dan menekankan bahwa Teheran telah menggunakan haknya untuk membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, dan secara eksklusif menargetkan pangkalan militer dan keamanan yang bertanggung jawab atas jiwa manusia di Gaza dan Lebanon. 

Televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa Garda Revolusi menggunakan rudal hipersonik Fattah untuk kali pertama.

Kepala Staf Iran mengatakan sasaran serangan adalah: 

- markas besar Mossad
- pangkalan Hatzerim yang bertanggung jawab atas pembunuhan Nasrallah.
- Pangkalan udara Nevatim yang menampung pesawat tempur F-35
- Pangkalan udara Hatzerim dan
- Pangkalan udara Tel Nof di wilayah pendudukan.
- Radar dan konsentrasi tank serta pengangkut personel di sekitar Gaza.
- Radar dalam sistem pertahanan yang memandu rudal Arrow-2 dan Arrow-3.

CNN juga melansir, bahwa analisis video menunjukkan, salah satu rudal Iran itu meledak kurang dari satu kilometer dari markas Mossad di Tel Aviv.

Jaringan tersebut menjelaskan bahwa analisis menunjukkan bahwa rudal Iran menargetkan pangkalan udara Nevatim di Israel selatan.

Sementara ABC yang mengutip seorang pejabat Amerika mengatakan, bahwa Iran menembakkan 220 rudal ke Israel dalam dua gelombang.

Namun serangkaian pembalasan Iran yang dilakukan terhadap Israel itu menurut mereka dasarnya adalah Pasal 51 Piagam PBB, yaitu hak membela diri dan Iran telah mengeluarkan peringatan agar Amerika Serikat jangan ikut campur atau intervensi dalam hal ini.(*)