https://jakarta.times.co.id/
Berita

Gerhana Matahari Total, Ini Dampaknya Bagi Bumi

Senin, 08 April 2024 - 08:21
Gerhana Matahari Total, Ini Dampaknya Bagi Bumi Ilustrasi Gerhana Matahari total. (Foto: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMES JAKARTA, PROBOLINGGOGerhana Matahari Total (GMT) diprediksi terjadi pada 8 April 2024, demikian disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Fenomena gerhana Matahari Total adalah sebuah fenomena alam di mana posisi bulan berada di antara bumi dan matahari, sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari yang terlihat dari bumi.

Walaupun terjadinya gerhana matahari total ini cukup singkat, yakni hanya beberapa menit saja, Gerhana Matahari Total (GMT) akan membuat beberapa wilayah di bumi menjadi gelap. Saat fenomena GMT ini terjadi, langit akan gelap seperti fajar atau senja.

Sayangnya, di Indonesia, gerhana matahari total pada 8 April 2024 tidak dapat disaksikan karena saat terjadinya pada GMT, wilayah Indonesia berada di sisi gelap bumi atau waktu malam hari.

BMKG menyebut lokasi terbaik untuk melihat gerhana matahari total tersebut adalah di negara Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.

Banyak warga mengaitkan fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) dengan perubahan cuaca yang terjadi beberapa pekan terakhir. Cuaca cenderung panas, bahkan sangat panas, dan kadang-kadang tiba-tiba hujan deras disertai petir.

Hal ini ditanggapi oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kota Probolinggo, Sugito.

Sugito mengatakan, perubahan cuaca ekstrem yang terjadi beberapa pekan terakhir bukan disebabkan oleh dampak GMT.

“Perubahan cuaca ekstrim yang terjadi beberapa pekan terakhir, bukan karena dampak dari gerhana matahari total, tetapi memang karena bencana hidrometeorologi yang juga dipengaruhi terbentuknya beberapa badai siklon di Aurtralia yang berdampak panas dan hujan di pulau Jawa,” jelas Sugito, Minggu, (07/04/2024).

Nah apa saja dampak Gerhana Matahari Total bagi bumi? 

Dilansir dari dosengeografi.com fenomena Gerhana Matahari Total berdampak bagi bumi, diantaranya:

1. Perubahan cuaca

Gerhana matahari total bisa berpengaruh pada daerah yang mengalaminya. Pengurangan intensitas cahaya matahari yang sampai ke permukaan bumi yang dilintasi oleh gerhana matahari total tentunya menyebabkan suhu udara menjadi lebih rendah dari biasanya. Sementara di tempat lain yang tidak mengalami gerhana matahari, suhu udaranya akan lebih tinggi sehingga tekanan udaranya menjadi lebih rendah.

Arah dan kecepatan angin juga berubah. Pada lautan yang dilalui oleh gerhana matahari total, terjadi pengurangan laju penguapan. Pengurangan laju penguapan secara lokal menyebabkan pengurangan suplai uap air pembentuk awan yang berarti peluang hujan menjadi berkurang.

2. Perubahan Suhu dan gelap

Daerah yang mengalami gerhana matahari benar-benar tertutup oleh bayangan Bulan yang relatif sempit akan mengalami kondisi yang mirip dengan senja.

Para peneliti yang mempelajari gerhana di seluruh Eropa pada tahun 1999 menemukan bahwa peristiwa tersebut menurunkan suhu udara sebanyak 5 °F. Selanjutnya, sebuah stasiun cuaca di Zambia mencatat penurunan suhu hampir 15° F selama gerhana matahari pada Juni 2001, dan ada laporan melalui sejarah para pengamat yang memperhatikan efek pendinginan yang berbeda di tengah-tengah bayangan bulan.

3. Perubahan Kelembapan udara

Gerhana Matahari Total juga dapat mempengaruhi kelembapan udara. Seberapa besar bayangan bulan yang menutup sinar matahari akan menurunkan suhu. Udara lembab memiliki kapasitas panas yang lebih tinggi daripada udara yang lebih kering. Udara yang panas di luaran memerlukan waktu lebih lama untuk bisa menghangatkan atau mendinginkan udara di suatu wilayah.

4. Mempengaruhi perilaku hewan 

Saat Gerhana Matahari Total terjadi, beberapa hewan terpengaruh dan menunjukkan perubahan perilaku, seperti burung, kera, dan katak.

Saat Gerhana Matahari Total, burung akan cepat kembali ke sarang karena suasana akan terlihat seperti senja hari. Hal ini tentunya mempengaruhi kemampuan navigasi burung untuk menjelajah lebih jauh.

Gerhana Matahari Total juga mempengaruhi perilaku katak. Katak akan mulai bersuara ketika gerhana matahari total terjadi, karena katak merupakan hewan bertulang belakang yang cukup peka.

Selanjutnya, Gerhana Matahari Total juga memberikan perubahan perilaku kera atau monyet. Mereka akan mulai menengadahkan kepala ke arah barat dan duduk bersantai, seperti kebiasaan mereka ketika malam sudah datang. (*)

Pewarta : Sri Hartini
Editor : Ryan Haryanto xxx
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.