https://jakarta.times.co.id/
Berita

AS Menuntut Israel Selediki Pembunuhan Gadis 5 Tahun, Hind Rajab

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:20
AS Menuntut Israel Selediki Pembunuhan Gadis 5 Tahun, Hind Rajab Mobil Hind ditemukan hancur dan penuh lubang peluru. (FOTO: BBC)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Gadis Amerika Serikat menuntut pemerintah Israel menyelidiki kematian Palestina berusia 5 tahun Hind Rajab.

Hind Rajab dihabisi pasukan Israel dengan serangan tank dan artileri saat bersama kerabatnya berusaha menghindar dari peperangan tentara Israel dengan Hamas di kawasan Tel al-Hawa, Kota Gaza.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matt Miller, Senin kemarin mengatakan, meminta Israel untuk segera menyelidiki peristiwa itu.

"Kami memahami bahwa mereka melakukan hal tersebut. Kami berharap bisa melihat hasil tersebut pada waktu yang tepat dan mereka harus memasukkan langkah-langkah akuntabilitas yang sesuai," kata Miller.

Hind Rajab ditemukan meninggal dunia akhir pekan ini setelah terjebak di dalam mobil menuju Kota Gaza bersama anggota keluarganya yang dilaporkan telah dihabisi pasukan Israel beberapa minggu lalu.

Petugas penyelamat yang dikirim untuk menyiarkan juga melaporkan membunuh pasukan Israel.

"Kami sangat terpukul dengan laporan kematian Hind Rajab. Saya sendiri mempunyai seorang gadis kecil yang akan berusia enam tahun. Jadi ini adalah kisah yang paling mendalam, kisah yang memilukan untuk anak ini," tambah Miller. 

Hind Rajab bersama bibi, pamannya serta tiga sepupunya saat itu bermaksud meninggalkan tempatnya untuk menghindari pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas menuju barat Kota Gaza, tapi mobil yang ditumpangi mereka justru menyerang tentara Israel dengan tembakan tank dan artileri.

Gadis berusia enam tahun itu sempat dinyatakan hilang di Kota Gaza bulan lalu setelah ia menjadi satu-satunya penumpang sedan Kia hitam yang masih hidup dan sempat berkomunikasi dengan Paramedis dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) untuk meminta bantuan di selamatkan.

Rekaman audio panggilan antara Hind Rajab dengan operator panggilan darurat PRCS menunjukkan, bahwa anak berusia enam tahun itu adalah satu-satunya yang masih hidup di dalam mobil, bersembunyi dari pasukan Israel di antara mayat-mayat kerabatnya.

Hind Rajab waktu itu dengan tangisan dan ketakutan memohon agar seseorang menyelamatkannya. Tetapi komunikasi itu kemudian terputus di tengah suara tembakan lagi.

Sejak itu PRCS sendiri dibalut ketakutan dan menyesali nasib gadis cilik itu. 

Pada hari Sabtu lalu, 12 hari setelah telepon Hind Rajab terakhir, keluarga beserta PRCS baru bisa mencapai lokasi dimana Hind Rajab berada.

Sayangnya setelah berhasil mencapai daerah tersebut, yang selama itu ditutup karena menjadi zona pertempuran aktif, Hind Rajab ditemukan sudah meninggal dunia.

Mobil Kia hitam yang ditumpangi Hind Rajab beserta kerabatnya itu ditemukan dalam keadaan hancur, penuh lobang tembakan yang seolah-olah diberondong peluru, kaca depan dan dasbornya hancur berkeping-keping, dan lubang peluru memenuhi hampir semua sisi mobil itu.

Seorang paramedis mengatakan kepada wartawan, bahwa Hind Rajab termasuk di antara enam jenasah yang ditemukan di dalam mobil KIA itu, yang semuanya penuh luka oleh berondongan peluru.

Beberapa meter jauhnya, juga terdapat sisa-sisa kendaraan lain, terbakar habis, mesinnya berserakan ke tanah. Mobil itu diyakini Bulan Sabit Merah ambulans yang dikirim untuk menjemput Hind Rajab.

“Dua personilnya, 
Yusuf al-Zeino dan Ahmed al-Madhoun juga meninggal dunia ketika ambulans tersebut dibom oleh pasukan Israel,” kata organisasi tersebut.

Dalam pernyataannya, PRCS menuduh Israel sengaja menargetkan ambulans tersebut begitu ambulans itu tiba di lokasi kejadian pada tanggal 29 Januari.

“Israel dengan sengaja mengincar kru Bulan Sabit Merah meskipun telah melakukan koordinasi sebelumnya agar ambulans bisa tiba di lokasi kejadian untuk menyelamatkan Hind Rajab,” katanya.

PRCS mengatakan kepada BBC bahwa diperlukan waktu beberapa jam untuk mengoordinasikan akses dengan tentara Israel, guna mengirim paramedis ke Hind

"Kami mendapat koordinasi, kami sudah mendapat lampu hijau," kata juru bicara PRCS, Nibal Farsakh, kepada awal pekan ini. 

"Saat tiba, para personil itu memastikan bahwa mereka melihat mobil tempat Hind Rajab terjebak, dan mereka dapat melihatnya. Hal terakhir yang kami dengar adalah suara tembakan terus menerus," tambah Nibal Farsakh.

Rekaman percakapan Hind Rajab dengan operator telepon kemudian dibagikan secara publik oleh Bulan Sabit Merah, dan memicu kampanye untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya.

Ibu Hind sendiri selama 12 hari terus menerus menunggu putrinya, dan sekarang dia menuntut seseorang untuk bertanggung jawab.

“Untuk setiap orang yang mendengar suara saya dan suara permohonan putri saya, namun tidak menyelamatkannya, saya akan melemahkan mereka di hadapan Tuhan pada Hari Pembalasan,” katanya.

“Netanyahu, Biden, dan semua pihak yang berkolaborasi melawan kami, melawan Gaza dan rakyatnya, saya berdoa melawan mereka dari lubuk hati saya yang terdalam,” ujarnya. 

Di rumah sakit tempat dia kabar tentang putri, ibu Hind menunggu, Wissam, masih memegang tas kecil berwarna merah muda yang dia simpan untuk Hind. Di dalamnya, ada buku catatan tempat Hind berlatih menulis tangan.

"Berapa banyak lagi ibu yang kamu tunggu untuk merasakan penderitaan ini? Berapa banyak lagi anak yang ingin kamu bunuh diri," kata dia.

Kini bukan hanya Wissam saja yang menuntut keterbukaan tentang tragedi yang menimpa Hind Rajab, 5, namun negara Amerika Serikat pun meminta pemerintah Israel menyelidiki kematian gadis Palestina itu.(*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.