TIMES JAKARTA, JAKARTA – Iran tengah menggelar latihan militer di Iran bagian barat dan wilayah udara Iran dan Irak telah dibersihkan dari penerbangan.
Sampai Kamis (8/8/2024) pukul 00.00 dini hari tadi, wilayah udara Iran bagian barat dan Irak telah hampir sepenuhnya dibersihkan, karena wilayah tersebut bersiap menghadapi serangan balasan Iran terhadap Israel.
Dalam pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), penjabat menteri luar negeri Iran, Ali Bagheri Kani mengatakan, bahwa Iran tidak punya pilihan lain selain menggunakan haknya untuk membela diri terhadap agresi Israel di tengah tidak adanya tindakan dari DK PBB.
Disebutkan, bahwa Iran juga punya hak intrinsik untuk melakukan pembelaan yang sah terhadap "Israel".
Pertemuan darurat OKI yang diadakan di Jeddah, Arab Saudi pada hari Rabu itu atas permintaan Iran, menyusul pembunuhan terhadap Kepala Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, karena itu merupakan pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial Iran.
"Dewan Keamanan PBB yang mengemban tanggung jawab untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, harus memenuhi tanggung jawabnya atas pelanggaran serius dan kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel terhadap Iran dan meminta pertanggungjawaban rezim Israel atas kejahatan dan pelanggaran tersebut.
"Para pelakunya harus diadili dan dihukum," tegas menteri luar negeri sementara Iran itu.
Ia juga mengatakan bahwa Amerika Serikat sebagai pendukung utama Israel perlu dimintai pertanggungjawaban atas pelanggaran kedaulatan Iran dalam kedua kasus pemboman konsulat Israel di Damaskus oleh rezim Israel dan pembunuhan kepala Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
"Setelah serangan teroris Israel terhadap kompleks diplomatik Republik Islam Iran di Damaskus, kami segera memberi tahu Dewan Keamanan PBB tentang tindakan ilegal yang dilakukan oleh rezim tersebut dan meminta Dewan untuk mengutuk keras tindakan kriminal dan teroris tersebut dan menyerukan untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna mencegah terulangnya kejahatan dan pelanggaran tersebut," kata Bagheri Kani.
"Namun AS tidak hanya tidak mengambil sikap dalam mengutuk serangan tersebut, tetapi sebaliknya mencegah Dewan Keamanan dalam memenuhi tugas hakikinya untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional dan mencegah Dewan mengeluarkan usulan pernyataan pers yang mengutuk tindakan biadab rezim Israel, dengan demikian memblokir saluran diplomatik," tambahnya.
"Saat ini, karena Dewan Keamanan tidak mengambil tindakan yang tepat terhadap agresi dan pelanggaran rezim Israel, Republik Islam Iran tidak punya pilihan selain menggunakan haknya untuk melegitimasi pembelaan diri terhadap agresi rezim tersebut. Tindakan tersebut diperlukan untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut oleh rezim ini terhadap kedaulatan, warga negara, dan wilayah Republik Islam Iran dan akan dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang proporsional," tegas Bagheri Kani.
Sebelum menyampaikan pidato pada pertemuan OKI, penjabat menteri luar negeri Iran itu bertemu dan berdiskusi dengan Sekretaris Jenderal OKI.
Setelah pembunuhan Kepala Hamas di Teheran, Ali Bagheri mengadakan konsultasi telepon dengan beberapa menteri luar negeri, serta dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Iran Latihan Militer, Wilayah Udara Dibersihkan dari Penerbangan
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |