TIMES JAKARTA, JAKARTA – 17 Juli menjadi catatan duka bagi Indonesia. Sejarah hari ini mencatat, pada 17 Juli 2006 ada serangkaian gempa bumi di wilayah pantai selatan Pulau Jawa dan menyebabkan tsunami dahsyat di wilayah Pangandaran Jawa Barat. Ratusan jiwa meninggal dalam peristiwa ini. 17 Juli 2009 juga terjadi tragedi kelam di Jakarta. Serangan bom oleh teroris terjadi pada Jumat pagi di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta.
Dari luar negeri, 17 Juli adalah Final Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, yang mempertemukan antara Brasil dan Italia, menjadi partai puncak pertama yang harus diakhiri dengan adu penalti.Berikut bebapa peristiwa yang terjadi pada 17 Juli.
2006: Tsunami Pangandaran, 668 Meninggal
Tampak Kerusakan yang terjadi di Pantai Timur Pangandaran tepat dekat Pelelangan Ikan.(mypangandaran)
Pada 17 Juli 2006, terjadi serangkaian gempa bumi di wilayah pantai selatan Pulau Jawa.
Gempa pertama pukul 15.11 WIB berkekuatan 6,8 skala Richter (SR) berpusat di Samudra Hindia sekitar 360 kilometer (km) selatan Jakarta, atau sekitar 100 km dari kota Cilacap, Jawa Tengah.
Kemudian, terjadi gempa susulan berkekuatan 5,5 SR dan 6,1 SR. Getaran gempa terasa di Jakarta serta sejumlah wilayah seperti Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis (Jawa Barat), Cilacap dan Kebumen (Jawa Tengah), Pantai Samas di Bantul (DI Yogyakarta), juga di Pacitan dan Surabaya (Jawa Timur).
Saat itu, gelombang tsunami setinggi 2-4 meter terjadi sesaat setelah gempa, menyapu permukiman warga di kawasan pantai di Jabar, Jateng, dan DI Yogyakarta.
Kecamatan Pangandaran Jawa Barat menjadi menjadi daerah terparah. Gelombang tsunami yang terjadi memiliki ketinggian rayapan mencapai 21 meter. Selain dekat dengan titik episentrum gempa, kawasan wisata ini berpenduduk lebih padat dibandingkan dengan daerah lain di pantai selatan Jawa.
Pemprov Jabar menyebut tsunnami Pandandaran merenggut 668 korban jiwa, 65 hilang (diasumsikan meninggal dunia) dan 9.299 lainnya luka-luka.
2009: Serangan Bom di JW Marriott dan Ritz-Carlton
Serangan Bom di JW Marriott dan Ritz-Carlton(foto: okezone)
Jumat pagi, 17 Juli 2009, Indonesia dikejutkan dengan ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Dua bom berdaya ledak besar terjadi secara beruntun sekitar pukul 07:47 dan 07:57 WIB.
Peristiwa ini menewaskan 9 orang korban dan melukai lebih dari 50 orang lainnya, baik warga Indonesia maupun warga asing.
Peristiwa ini terjadi sembilan hari sesudah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Indonesia serta dua hari sebelum rencana kedatangan tim sepak bola Manchester United di Hotel Ritz-Carlton yang akan melakukan pertandingan dengan tim Indonesian All Star pada 20 Juli 2009. Atas kejadian ini, Mancherter United membatalkan kunjungan ke Indonesia.
Sementara itu, tim Indonesian All Star yang sedang menginap di Hotel JW Marriott selamat dari bom.
Polri kemudian mengumumkan identitas kedua pelaku bom bunuh diri, yaitu Dani Dwi Permana asal Bogor dan Nana Ikhwan Maulana asal Pandeglang. Mereka adalah jaringan teroris Noordin M Top.
Sebelumnya, Hotel JW Mariott pernah menjadi target serangan bom bunuh diri pada 5 Agustus 2003 yang memakan korban tewas 12 orang dan 150 orang luka-luka.
1994: Brasil Juara Piala Dunia Lewat Adu Penalti
Tim Nasional Brasil saat menjadi juara Piala Dunia 1994.(foto:AP)
Final Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat pada 17 Juli menjadi milik Brasil. Tim Samba yang saat itu mengandalkan Dunga, Romario Faria dan Bebeto memenangi partai puncak dengan mengalahkan Italia dengan adu penalti.
Dalam waktu normal dan perpanjangan waktu, laga di Rose Bowl, Pasadena, California, Amerika Serikat itu berakhir 0-0 dan harus diteruskan lewat adu penalti.
Brasil ke final usai menang 1-0 atas Swedia, sedangkan Italia ke final usai saat menaklukkan Hungaria yang tampil ngotot dengan skor 2-1.
Laga final ini diingat sebagai kegagalan striker Italia Roberto Baggio. Sebagai penendang terakhir Italia dan yang menentukan, Baggio gagal menyarangkan gol saat adu penalti. Pemain yang tampil bagus sepanjang penyisihan grup ini gagal mencetak gol setelah tendangannya melambung tinggi di atas gawang Brasil yang dijaga Claudio Tafarel. Media saat itu menyebutnya tendangan setinggi pohon kelapa.
Kegagalan itu membuat Brasil mengoleksi trofi juara dunia ke-empat, sekaligus melewati pencapaian dari Italia dan Jerman, untuk menjadi pengoleksi Piala Dunia terbanyak.
"Saya tidak tahu mengapa, bola melayang tiga meter ke atas dan terbang melewati mistar," kata Roberto Baggio dalam otobiografinya mengenai apa yang terjadi dalam adu tendangan penalti tersebut.
"Harus Anda pahami bahwa tidak mudah menjelaskan apa yang terjadi di Pasadena," ujar Baggio.
1998: Hari Keadilan Internasional
Hari keadilan sedunia atau Day of International Criminal Justice. Latar belakang dibalik dipilihnya 17 Juli 1998 merupakan penandatanganan Statuta Roma.
Statuta Roma berfokus melindungi orang-orang dari kejahatan genosida, agresi, perang, serta kejahatan kemanusiaan lainnya. Selain itu, terdapat sebuah peristiwa bersejarah di Kamboja dimana terjadi pembantaian akibat dari perang dunia kedua.
1976: Timor Timur Menjadi Provinsi ke-27 di Indonesia
Timor Timur masuk menjadi Provinsi ke-27 sejak 17 Juli 197 dengan Dilli sebagai ibu kotanya. Wilayah ini sebelumnya menjadi bagian Portugal selama 450 tahun.
Namun setelah referendum yang diadakan pada tanggal 30 Agustus 1999, di bawah perjanjian yang disponsori oleh PBB antara Indonesia dan Portugal, mayoritas penduduk Timor Leste memilih merdeka dari Indonesia. (*)
Pewarta | : Ratu Bunga Ambar Pratiwi (MG-345) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |