https://jakarta.times.co.id/
Berita

Donald Trump Pilih Besannya Jadi Dubes AS untuk Prancis

Minggu, 01 Desember 2024 - 10:48
Donald Trump Pilih Besannya Jadi Dubes AS untuk Prancis Charles Kushner saat menghadiri pemakaman Ivana Trump, sosialita dan istri pertama mantan Presiden AS Donald Trump pada tahun 2022 lalu.(FOTO: USA Today/Reuters)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Presiden AS terpilih, Donald Trump terus mengumumkan jajaran pemerintahannya termasuk memilih Charles Kushner, besannya yang pernah diampuni pada tahun 2020 sebagai Duta Besar AS untuk Prancis.

Charles Kushner adalah ayah dari menantunya, Jared Kushner mantan penasihatnya pada jabatan terdahulu. Jared Kushner adalah suami dari Ivanka Trump.

Donald Trump mengumumkan memilih besannya itu pada Sabtu (30/11/2024) kemarin.

Charles Kushner adalah mantan napi, dan pernah menghuni penjara selama satu tahun lebih karena membuat laporan palsu tentang pajak.

"Saya senang mencalonkan Charles Kushner dari New Jersey, untuk menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Prancis," tulis Trump dalam unggahannya di Truth Social pada hari Sabtu.

"Ia adalah pemimpin bisnis, filantropis, & pembuat kesepakatan yang hebat, yang akan menjadi pendukung kuat yang mewakili Negara kita & kepentingannya," tulisnya 

Charles Kushner adalah pendiri Kushner Companies, sebuah perusahaan real estate yang berkantor pusat di New York.

Ia dihukum karena membuat laporan pajak palsu, melakukan tindakan balasan terhadap saksi yang bekerja sama, dan membuat pernyataan palsu kepada Komisi Pemilihan Umum Federal pada tahun 2005.

Ia menjalani lebih dari 16 bulan dari hukuman yang seharusnya dua tahun di penjara federal dan program rehabilitasi sebelum dibebaskan pada tahun 2006, menurut laporan NorthJersey.com.

Donald Trump kemudian memberi pengampunan kepada Charles Kushner pada tahun 2020, dengan mengatakan pada saat itu bahwa Kushner mengabdikan diri pada organisasi dan tujuan filantropi.

"Catatan reformasi dan amal ini menutupi hukuman dan vonis 2 tahun yang dijatuhkan kepada tuan Kushner atas tuduhan menyiapkan laporan pajak palsu, pembalasan terhadap saksi, dan membuat pernyataan palsu kepada FEC," kata kantor Trump saat itu.

Charles Kushner dituntut oleh mantan Gubernur New Jersey, Chris Christie, seorang kritikus vokal Trump yang mencalonkan diri dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik tahun 2024 dan kemudian mengundurkan diri.

Dalam sebuah wawancara tahun 2019, Christie menyebut tindakan Charles Kushner sebagai salah satu kejahatan paling menjijikkan.

Charles Kushner mengaku telah membayar seorang pelacur untuk merayu seorang saudara ipar dan merekam hubungan seksual mereka. 

Charles Kushner kemudian mengirimkan rekaman itu kepada saudara perempuannya dalam upaya untuk mengintimidasinya agar tidak menjadi saksi dalam penyelidikan federal

Namun dalam sebuah postingan di platform Truth Social-nya, Donald Trump menggambarkan Charles Kushner adalah seorang pengusaha "perintis" dan "hebat".

Ia mengatakan, bahwa Charles Kushner dikirim ke Paris untuk memperkuat kemitraan antara Amerika Serikat dan Prancis, sekutu tertua, salah satu sekutunya yang paling solid.

Sejak terpilih sebagai presiden melawan Kamala Harris pada 5 November, Donald Trump terus secara rutin mengumumkan nama-nama tokoh yang dipilihnya untuk menduduki jabatan di pemerintahannya, dan banyak diantaranya kontroversial.

Donald Trump memilih aktivis lingkungan hidup, Robert F. Kennedy Jr., yang dikenal skeptis terhadap efektivitas vaksin, untuk mengambil alih portofolio kesehatan.

Pemilik platform X, Tesla, dan SpaceX, miliarder Elon Musk juga dipilih untuk memimpin audit belanja publik dengan tujuan menguranginya, bersama dengan pengusaha Vivek Ramaswamy.

Trump juga memilih Pete Hegseth, pembawa berita Fox News yang dituduh melakukan pelecehan seksual pada tahun 2017, untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan, tetapi tidak ada pengaduan yang diajukan terhadapnya.

Dia juga awalnya memilih Matt Gaetz, anggota Kongres, yang dituduh membayar seorang gadis berusia 17 tahun untuk berhubungan seks dengannya beberapa tahun lalu. Namun dia kemudian menarik diri karena mendapat banyak reaksi kecaman.

Sebaliknya, Donald Trump memilih Pam Bondi, mantan Jaksa Agung Florida dan anggota tim pembelanya selama persidangan parlemen yang bertujuan untuk memakzulkannya pada tahun 2020.

Dalam pelayanannya, dia akan dibantu oleh tiga pengacara pribadi presiden terpilih yakni Todd Blanche, Emil Boff, dan John Sawyer.

Misi mereka adalah untuk mengakhiri apa yang dianggap oleh Donald Trump,yang divonis bersalah pada akhir Mei lalu, sebagai “eksploitasi” terhadap sistem peradilan, sehingga mereka menjadi alat balas dendamnya, menurut apa yang dilihat oleh beberapa pengamat.

Terbaru, Sabtu kemarin ia bahkan mengumumkan memilih besannya yang pernah menjadi napi dan kemudian diampuni, Charles Kushner sebagai  Duta Besar AS residen AS untuk Prancis. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.